Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MARI PANGESTU: Ini 7 Wisata Tematik untuk Pacu Kunjungan Wisman

BISNIS.COM, JAKARTA -- Wisata tematik sangat potensial untuk meningkatkan kualitas wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. "Itu karena mereka akan cenderung tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak," kata Menparekraf Mari Elka

BISNIS.COM, JAKARTA -- Wisata tematik sangat potensial untuk meningkatkan kualitas wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia.

"Itu karena mereka akan cenderung tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak," kata Menparekraf Mari Elka Pangestu , Rabu (19/6).

Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah berupaya untuk terus mengembangkan tujuh wisata minat khusus (tematik) yakni wisata sejarah dan budaya, wisata alam dan ekowisata, wisata kuliner dan belanja, wisata MICE (meeting incentive convention exhibition), wisata olah raga, rekreasi, dan wisata health-wellness).

Tujuh wisata tematik itu dirancang untuk membidik 16 target pasar, yakni negara-negara yang selama ini mengkontribusikan wisatawan mancanegara ke Indonesia dalam jumlah besar.

"Kontributor wisman terbesar masih Singapura, Malaysia, China, dan Australia," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lama tinggal wisman selama berkunjung di Indonesia pada 2012 rata-rata 7,70 hari, dengan pengeluaran rata-rata sebesar US$147,22 per hari per orang, atau mencapai US$1.133,81 per orang per kunjungan.

Pihaknya juga sedang fokus mengembangkan 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) untuk ditawarkan kepada wisatawan yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Sebanyak 16 KSPN yang sedang terus dikembangkan yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kintamani, Danau Batur (Bali), Menjangan, Pemuteran (Bali), Kuta, Sanur, Nusa Dua (Bali), Rinjani (Nusa Tenggara Barat), dan Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur).

Selanjutnya, Ende-Kelimutu (Nusa Tenggara Timur), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Toraja (Sulawesi Selatan), Bunaken (Sulawesi Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Menurutnya, semakin banyaknya destinasi wisata yang dikembangkan, maka wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan memiliki banyak pilihan destinasi. Selain itu menggerakkan sektor riil melalui pariwisata dan ekonomi kreatif yang menyejahterakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper