Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BBM NAIK: PDI-P Nilai Rakyat Semakin Direpotkan

BISNIS.COM, JAKARTA-Menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, PDI Perjuangan mendesak pemerintah untuk menghemat anggaran pos lainnya untuk meningkatkan penerimaan negara.Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait


BISNIS.COM, JAKARTA-Menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, PDI Perjuangan mendesak pemerintah untuk menghemat anggaran pos lainnya untuk meningkatkan penerimaan negara.

Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan dengan menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah hanya akan menghemat anggaran belanja subsidi maksimal Rp36 triliun. Sejatinya, penghematan itu bisa dilakukan pada pos lain, tanpa perlu menaikkan harga BBM.

Beberapa solusi alternatif yang PDI-P tawarkan diantaranya penghematan anggaran perjalanan dinas, royalti sumber daya alam dan menaikkan cukai rokok serta alkohol.

"Rakyat sudah banyak direpotkan oleh berbagai kenaikan, seperti kenaikan tarif dasar listrik pada awal tahun. Penaikan harga BBM hanya akan menambah kerepotan. Padahal, APBN juga tak pernah terserap 100%," ujarnya di sela-sela diskusi "Berebut Berkah Subsidi", Sabtu (15/6/2013).

Maruarar memaparkan, setiap tahunnya hanya belanja pegawai yang terserap 100%, sementara belanja modal rendah. Melalui penghematan anggaran perjalanan dinas, misalnya, pemerintah seharusnya dapat berhemat hingga 40% atau senilai Rp8 triliun.

Tak hanya itu, baru-baru ini revisi besaran royalti batubara juga dinilai mampu meningkatkan penerimaan negara bukan pajak hingga Rp3 triliun per tahun. Untuk cukai rokok, berdasarkan perhitungan , dengan produksi rokok mencapai 20 miliar batang per tahun, jika harga dinaikkan Rp50 hingga Rp100 per batang, maka akan meningkatkan penerimaan Rp200 miliar.

"Cukai untuk minuman bersoda juga bisa menambah penerimaan negara, tapi sampai sekarang mana? Dikaji tapi tidak diterapkan. Kita bisa berhemat hingga puluhan triliun, nggak perlu itu BBM naik," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper