BISNIS.COM, JAKARTA—Standart Chartered Bank merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dari 6,5% menjadi 6,2%, sesuai dengan yang diusulkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013.
Dalam riset global yang disampaikan pada Kamis (13/6/13), bank multinasional asal Inggris itu menilai perkembangan ekonomi Indonesia hingga pertengahan tahun ini tidak sebaik yang diperkirakan sebelumnya.
“2013 ini adalah tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia. Fundamental ekonomi Indonesia terus melemah, sedangkan investor asing melihat risiko ekonomi dan politik di Indonesia meningkat,” kata tim ekonom Stanchart dalam laporan tersebut.
Salah satu isu yang membebani sentimen ekonomi Indonesia adalah rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai Stanchart berlarut-larut, sehingga tidak memberi kejelasan dan kepastian bagi investor asing.
Menurut laporan tersebut, pembengkakan subsidi BBM berisiko memperlebar neraca transaksi berjalan. Stanchart merevisi naik proyeksi defisit transaksi berjalan pada akhir tahun ini menjadi US$20 miliar dari estimasi sebelumnya US$14 miliar.