Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ELPIJI BERSUBSIDI: Kuota Ditambah untuk Jamin Pasokan di Masyarakat

JAKARTA--Penambahan kuota liquefied petroleum gas (LPG atau elpiji) subsidi dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2013 akan mengamankan pasokan hingga akhir tahun.

JAKARTA--Penambahan kuota liquefied petroleum gas (LPG atau elpiji) subsidi dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2013 akan mengamankan pasokan hingga akhir tahun.

Gigih Wahyu Hari Irianto, Vice President LPG & Gas Product PT Pertamina (Persero) mengatakan tambahan 534.000 metrik ton elpiji tahun ini akan dapat memenuhi peningkatan konsumsi elpiji.

Dalam RAPBNP 2013, Pemerintah mengusulkan kuota elpiji subsidi menjadi 4,39 juta metrik ton atau lebih besar 13,8% dibandingkan dengan kuota dalam APBN 2013 sebesar 3,86 juta metrik ton.

“Meski belum ada arahan dari Pemerintah melalui Kementerian ESDM, paling tidak mekanisme anggaran sudah dialokasikan. Dengan begitu kami dapat memperbesar kuota cadangan elpiji nasional,” katanya di Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Gigih mengungkapkan hingga saat ini saja pihaknya telah menyalurkan elpiji 8% lebih banyak dibandingkan dengan kuota normal harian. Hal itu disebabkan pertumbuhan konsumsi dan semakin luasnya wilayah yang telah melakukan konversi minyak tanah ke elpiji.

Dari data Pertamina diketahui realisasi penyaluran elpiji subsidi pada periode Januari-April 2013 sebesar 1,37 juta metrik ton atau lebih tinggi 6,82% dibandingkan dengan kuota periode tersebut yang sebesar 1,28 juta metrik ton.

Selain itu, Gigih juga mengungkapkan perseroan sedang melakukan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan elpiji menjelang Idul Fitri. “Pengalaman tahun sebelumnya, permintaan elpiji menjelang idul fitri akan melonjak hingga 15%. Untuk itu, Pertamina juga akan menyalurkan pasokan elpiji 15% di atas kebutuhan normal harian,” ungkapnya.

Akan tetapi, peningkatan konsumsi elpiji tersebut juga akan berdampak pada meningkatnya impor elpiji. Gigih memperkirakan tahun ini impor elpiji akan mencapai 2,19 juta metrik ton atau 50% dari kuota elpiji subsidi dalam RAPBNP 2013.

Sementara Eri Purnomohadi, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengatakan saat ini pasokan elpiji di agen dan pangkalan telah kembali normal. Dengan begitu harga elpiji akan kembali turun dan kembali dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat.

“Sekarang kan pasokan sudah ditambah oleh Pertamina, saya kira dalam beberapa hari ke depan harganya akan kembali turun karena permintaan juga menurun,” katanya.

Langkanya elpiji beberapa waktu lalu menurutnya, disebabkan oleh terhambatnya distribusi elpiji ke agen dan pangkalan. Kebutuhan masyarakat yang tinggi tidak dapat langsung dipenuhi, karena elpiji yang dibayarkan agen baru dapat dikirim keesokan harinya.

Meski demikian, Eri menegaskan perlu adanya sanksi tegas bagi agen dan pangkalan elpiji yang menaikkan harga di atas harga normal. “Memang ada mekanisme sanksi dan itu tercantum dalam kontrak. Baik itu antara Pertamina dengan agen, maupun agen dengan pangkalan. Jadi kalau ada yang menyeleweng memang harus diberi sanksi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper