BISNIS.COM, JAKARTA – Investasi diyakini tetap mengalir ke Tanah Air meskipun Filipina yang selama ini menjadi pesaing Indonesia di Asia Tenggara mencatat pertumbuhan 7,8% pada kuartal I/2013.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan populasi yang mencapai 250 juta jiwa menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar di Asean yang tetap dilirik investor.
“Untuk investasi, saya yakin (investor) masih akan melihat Indonesia karena populasinya ada 250 juta.
Bandingkan dengan (penduduk Filipina) yang 90 juta jiwa. Itu sama dengan kenapa dulu orang (berinvestasi) ke China atau india,” katanya, Kamis (30/5).
Pertumbuhan Filipina menurutnya bukan sesuatu yang mengejutkan karena negara itu memiliki ruang pertumbuhan yang cukup besar mengingat selama beberapa tahun ekonomi Filipina tumbuh di bawah 6%.
Sementara itu, Indonesia pulih lebih cepat dari krisis 2008 dengan mencetak pertumbuhan ekonomi di atas 6%. Padahal, dengan wilayah kepulauan yang lebih luas, Indonesia memiliki kompleksitas yang lebih besar ketimbang Filipina.
Kendati demikian, Bambang mengatakan pertumbuhan Filipina harus menjadi motivasi bagi Indonesia untuk mengejar pertumbuhan 7%. Pertumbuhan Indonesia pada kuartal I/2013 tercatat hanya 6,02%.
“Dorongan untuk mencapai 7% itu yang di kita kurang. Ini yang sekarang sedang diperbaiki,” ujarnya. (ra)