BISNIS.COM, BOGOR: Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahan (IncuBie) LPPM – IPB membina sebanyak 45 usaha kecil dan menengah (UKM) untuk bisa memasuki pasar ekspor.
Hal tersebut terungkap pada kegiatan yang digelar IncuBie IPB bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI di Bogor.
IncuBie menggelar Bimbingan Teknis III Program Pengembangan UKM Melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi dengan tema “Peningkatan Kapasitas UMKM: Prosedur Ekspor, Pengembangan Koperasi dan Perencanaan Bisnis”.
Pada sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut, Kepala LPPM IPB, Prof. Dr. Bambang Pramudya, M.Eng., menjelaskan bahwa potensi yang dimiliki oleh UMKM binaan IPB sangat besar.
“Potensi yang dimiliki UMKM IncuBie sangat besar, dimana pelakunya kebanyakan adalah lulusan berguruan tinggi, bahan baku melimpah, tenaga kerja murah dan sebagainya. Namun kelemahannya adalah sulit untuk masuk pasar ekspor, karena masih belum bisa memenuhi standar-standar internasional. Saya berharap produk UMKM bisa masuk ke pasar ekspor,” kata Bambang Pramudya dalam siaran pers IPB, Rabu (29/5).
Dia mengatakan bahwa sebuah UMKM harus memiliki tiga hal yaitu kemandirian, keberlanjutan dan berdaya saing.
Sementara itu Kepala IncuBie, Prof. Memen Surahman, mengatakan produk-produk UMKM binaan IncuBie sudah mulai banyak dipasarkan terutama di wilayah Bogor dan sekitarnya, namun masih banyak produk yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Setelah melalui uji coba pasar, ada beberapa produk yang harus diperbaiki terutama terkait dengan kemasan dan harga jual yang terlalu mahal,” kata Prof. Memen.
Kegiatan Bimbingan Teknis III ini menghadirkan narasumber Eksportir Agroindustri, Nusagri Group of Companies, Ir Nursyamsu Mahyuddin, MS. Ia memaparkan tentang Prosedur Ekspor Produk UMKM.