Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERETA API: Pemerintah Didesak Segara Rivitalisasi Gerbong Ekonomi

BISNIS.COM, SEMARANG – Pemerintah diminta untuk segera melakukan revitalisasi ratusan gerbong kereta ekonomi atau k3 yang tersebar di seluruh Daerah Operasi (Daops) di Indonesia, mengingat kondisinya sudah kurang layak dan sudah diatas 30 tahun,

BISNIS.COM, SEMARANG – Pemerintah diminta untuk segera melakukan revitalisasi ratusan gerbong kereta ekonomi atau k3 yang tersebar di seluruh Daerah Operasi (Daops) di Indonesia, mengingat kondisinya sudah kurang layak dan sudah diatas 30 tahun, sehingga berpotensi membahayakan para penumpangnya. 

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan saat ini dari total sekitar 500 gerbong kereta ekonomi yang tersebar di Daops I sampai IX, hampir 50% diantaranya kondisi gerbongnya sudah memprihatinkan dan membahayakan apabila terus dipaksakan untuk dioperasionalkan. 

“Data saya pada 2010, dari sekitar 500 gerbong K3 yang ada di tanah air, ada sekitar 209 diantaranya harus segera direvitalisasi, karena usianya sudah diatas 40 tahun, dan ini berbahaya apabila terus dipaksakan untuk dioperasionalkan,” tuturnya, kepada Bisnis, Selasa (21/5/2013). 

Menurutnya apabila kondisi sarana yang telah uzur itu terus dipaksakan dioperasionalkan, sementara setiap gerbong ada masa layaknya, dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan berbahaya, seperti peristiwa putusnya tujuh rangkaian gerbong KA Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang dari lokomotifnya, di Semarang. 

“Jangan sampai peristiwa seperti KA Tawang Jaya pada Minggu (19/5) malam lalu itu terjadi lagi. Itu dugaan kuatnya diakibatkan memang kondisi gerbong yang sudah uzur, dan pengaitnya tidak mampu menahan beban berat lagi hingga akhirnya terputus,” tuturnya. 

Djoko mengatakan dengan kondisi gerbong yang sudah uzur dan tetap dipaksakan beroperasi, meskipun perawatannya sudah sesuai standat operasional prosedur (SOP) pun tetap ujungnya kondisi ketahanan gerbong sangat berpengaruh, karena menag ada masa pakainya bertahan beberapa puluh tahun saja. 

“Kami sebenarnya sudah sering mengusulkan hal ini, namun nampaknya belum pernah didengarkan pemerintah dengan baik. Paling tidak dapat melakukan revitalisasi 100 unit gerbong per tahun, maka permasalahan itu akan selesai dalam tiga tahun saja,” tuturnya. 

Namun, lanjutnya pemerintah saat ini hanya mampu melakukan revitalisasi maksimal 2 rangkaian atau sekitar 20 unit gerbong saja, mengingat anggaran yang dimiliki sedikit, dengan alasan setiap mengajukan anggaran untuk itu selalu ditolak oleh DPR RI. 

“Padahal kebutuhan anggarannnya tidak terlalu besar, satu unit sekitar Rp3 miliar. Kalau 100 unit setahun maka kebutuhannya sekitar Rp300 miliar, dan menurut saya pemerintah mampu untuk ini,” tuturnya. 

Menurutnya saat ini kereta api sudah mulai menjadi sarana transportasi masal pilihan masyarakat luas, yakni selain peningkatan pelayanan dengan melakukan penambahan fasilitas ac pada gerbong ekonomi, tapi juga harus diperhatikan sisi keselamatannnya. 

Sementara, Vice President PT KAI Daop IV Semarang Totok Suryono mengatakan dugaan kuat sementara ini, terkait terlepasnya tujuh gerbong KA Tawang Jaya tersebut akibat kondisi gerbong yang sudah uzur sehingga buffer (pengait antar gerbong kereta) terlepas. 

Namun, lanjutnya kejadian yang sempat membuat panik penumpang tersebut tidak berselang lama dapat segera terselesaiakan lagi dengan baik, dan perjalanan kereta api tetap dilanjutkan menuju ke Jakarta. 

Pihaknya menjamin hal tersebut tidak akan terjadi lagi dan segera menginventarisir sejumlah gerbong yang sudah berusia tua untuk meningkatkan perawatan dan apabila terdapat yang tidak memungkinakan kembali untuk dioperasionalkan, maka akan dihentikan sementara waktu demi keamanan penumpang. (dot)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper