BISNIS.COM,JAKARTA--Pembebasan lahan ruas jalan tol Trans Jawa per Mei 2013 sudah mencapai 55% seiring dengan telah terbebasnya tanah di beberapa ruas.
Kepala Sub-Direktorat Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Ahmad Herry Marzuki menyampaikan pembebasan lahan untuk seluruh ruas jalan tol Trans Jawa sudah lebih dari setengahnya atau kurang 45% lagi.
Kementerian Pekerjaan Umum mencatat anggaran yang sudah terserap untuk pembebasan lahan jalan tol Trans Jawa sejak 2007 sebesar Rp4,04 triliun. Adapun untuk membebaskan tanah hingga 100% pemerintah memproyeksikan kebutuhan dana hingga Rp7,23 triliun.
Dia menjelaskan pembebasan lahan adalah pekerjaan yang sangat panjang dan memiliki beragam permasalahan. Pemerintah di lapangan berhadapan dengan beragam permasalahan mulai dari tanah wakaf, tanah sengketa, bahkan tanah pemerintah.
Kendati demikian, dia berharap pembebasan tanah di seluruh ruas jalan tol Trans Jawa dapat bebas pada 2014, kecuali Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang dan Batang-Semarang.
Jalan tol sepanjang 1.000 kilometer yang sudah dimulai sejak 1980 tersebut pembebasannya belum rampung hingga kini. Menurutnya, kondisi tersebut diakibatkan oleh berbagi hal. "Masih banyak imbas dari perekonomian kita yang belum stabil. Selain itu, dana dari BUJT [badan usaha jalan tol] dahulu belum kuat," katanya, Selasa (21/5/2013).
Oleh karena itu, untuk membantu BUJT dalam mempercepat proses pembebasan lahannya, maka pemerintah memberikan dana talangan dari Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol.
Dana talangan tersebut, lanjutnya, baru ada pada 2009 lalu sehingga dapat dikatakan proses pembebasan lahan trans Jawa baru menggeliat kembali di tahun tersebut.
Meskipun begitu, dia menghimbau diperlukan kemauan keras dan komitmen khusus dari para pemangku kepentingan pembebasan lahan untuk mewujudkan target-target tersebut. "Semuanya, TPT, P2T, dan BPN hasur super cepat dan saling berkoordinasi dengan pemda," katanya.