BISNIS.COM, JAKARTA--Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan pembangunan mass rapid transit (MRT) dan akses tol Tanjung Priok merupakan dua proyek prioritas untuk memperlancar lalu lintas di DKI Jakarta.
Selain itu JICA menyiapkan proyek-proyek kecil dengan menata persimpangan jalan di Jakarta.
Representative JICA Indonesian Office Higuchi Hajime mengungkapkan pihaknya menyiapkan 45 proyek dalam masterplan untuk wilayah Jawa dan Jabodetabek.
"MRT dan akses tol Tanjung Priok merupakan dua yang menjadi prioritas JICA. Proyek itu bertujuan meningkatkan kelancaraan lalu lintas Jakarta. Ada banyak sepeda motor sekarang, Tanjung Priok juga sudah sangat padat," ujarnya, Rabu (15/5/2013).
Hajime menjelaskan perhatian JICA kepada Jakarta disebabkan Jakarta merupakan pusat perekonomian, bisnis dan perdangan di Jawa. Data JICA mencatat pola transportasi di Jakarta berubah sangat signifikan di 10 tahun terakhir.
Hingga tahun 2012, JICA mencatat pengguna sepeda motor menjadi mayoritas mencapai 62,9%.
Padahal pada tahun 2002, penguna sepeda motor hanya 27,8%. Penurunan justru terjadi pada pengguna bus, di mana tahun 2012 hanya 16,7% padahal tahun 2002 pengguna bus mencapai 50,1%.
Hajime mengungkapkan proyek MRT dengan total panjang 23 km terbagi atas 10 km di bawah tanah dan 13 km dibangun melayang.
Untuk pembangunan tahap I, JICA menyediakan tenaga ahli yang terlibat dalam konsorsium pemenang proyek MRT.
"Intinya kami taat kepada pemerintah. Kami memiliki tenaga ahli untuk merealisasikan MRT. Tidak benar kalau kami memakai teknologi lama, kami memberikan teknologi terbaik," ujarnya.
Sementara untuk akses Tanjung Priok ia menjelaskan proyek jalan tol itu bertujuan membantu mengurai akses menuju dan dari Tanjung Priok.
Menurutnya jika tol akses Tanjung Priok dan Jakarta Outer Ring Road selesai maka akan sangat menolong lalu lintas Jakarta akan sedikit tertolong.
“Paket E-1 sudah selesai. NS Link, E-2 dan E-2A saat ini sedang dalam proses konstruksi. Kita targetkan 2015 selesai,” ujarnya. (ra)