Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda Diminta Bantu Ringankan Beban Logistik

BISNIS.COM, JAKARTA -- Pemerintah daerah diminta turut bekerja sama mengembangkan infrastruktur daerah untuk menurunkan beban transportasi dan logistik di Indonesia yang dinilai masih terlalu tinggi terutama di kawasan Timur.

BISNIS.COM, JAKARTA -- Pemerintah daerah diminta turut bekerja sama mengembangkan infrastruktur daerah untuk menurunkan beban transportasi dan logistik di Indonesia yang dinilai masih terlalu tinggi terutama di kawasan Timur.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto mengatakan persoalan tingginya biaya logistik juga menjadi satu permasalahan yang kini mengemuka. Hal itu nampak bila membandingkan harga kebutuhan salah satunya semen di Jawa dan Papua.

Oleh karena itu, katanya, pemerintah daerah diminta juga mengembangkan infrastruktur sehingga dapat mendorong penurunan biaya transportasi dan logistik yang tinggi.

“Ke depan Pemda diharapkan bisa kembangkan infrastruktur supaya logistik kita bisa ditopang,” katanya ketika menjadi salah satu pembicara dalam acara Talkshow Kebangkitan BUMN Nasional di Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Dwi mengatakan pemda lain perlu juga mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Bupati Sorong yang mulai memikirkan akses jalan ke pelosok dengan membangun jalan sepanjang 160 kilometer.

“Sebetulnya di Sorong itu itu sama dengan [daerah] yang lain, tapi begitu masuk ke pedalamannya itu sulit. Harus ada yang dilakukan misalnya apa yang ditempuh oleh Pemda Sorong,” katanya.

Selain pengembangan infrastruktur, Dwi menekankan perlunya strategi sejumlah perseroan termasuk Semen Indonesia (dulu bernama PT Semen Gresik Tbk) beserta anak usahanya untuk mensiasati moda transportasi dalam menekan biaya logistik.

“Kami mulai perbaiki moda transportasi, misalnya lebih baik menggunakan angkutan kapal curah dengan daya angkut yang besar,” katanya.

Data logistic performance index (LPI) Bank Dunia pada tahun lalu 2012 mencatat Indonesia berhasil naik peringkat dari posisi 75 pada 2010 menjadi posisi 59 pada tahun lalu. Adapun kenaikan indeks Indonesia dari 2,76 menjadi 2,94 pada tahun lalu.

Indeks LPI memiliki rentang nilai antara 1 hingga 5 dengan capaian indeks 5 sebagai yang terbaik. Sebagai perbandingan, Singapura mencatat ranking pertama dengan skor indeks sebesar 4,13 mendekati tertinggi dan Malaysia di posisi 29 dengan skor 3,49.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Tahir Saleh
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper