BISNIS.COM, SEMARANG -– Dafam Hotels Management menggandeng empat investor untuk mengembangkan empat hotel berbintang senilai Rp180 miliar di berbagai kota di Jawa.
Managing Director Dafam Hotels Management (DHM), Andhy Irawan menyebutkan ke empat investor itu terdiri PT Vandika Surya Gemilang untuk rencana pembanguna hotel Dafam Java Bandungan di Kabupaten Semarang. Sedangkan kerjasama dengan PT Surabaya Mercusuar Indonesia merealisasikan pembangunan Hotel Dafam Kayun di Surabaya.
Investor lain, yaitu PT Graha Anggoro Jaya membangun Hotel Dafam Royal Kamadhatu di Kota Magelang dan PT Berkat Iman Nusantara mendirikan Me Hotel Purwokerto di Kota Purwokerto.
Andhy didampingi Corporate PR Manager DHM, Ninik Haryanti menegaskan tahun ini, manajemen Dafam Hotels merevisi target pencapaian pembangunan hotel dari 50 hotel menjadi 100 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk empat di antaranya yang segera dibangun.
“Pada awalnya kami menargetkan 50 jaringan hotel, karena sampai pekan ini kerjasama sudah mencapai 28 kerja sama maka target meningkat menjadi 100 jaringan hotel, termasuk di Singapura dan Malaysia yang sedang kami jajaki, tetapi total perkiraan investasi belum di hitung,” ujarnya usai penandatanganan management agreementdengan empat investor itu, di Semarang, Senin (13/5/2013).
Menurutnya, pembangunan empat hotel tersebut akan menelan total investasi Rp180 miliar, terdiri Dafam Java Bandungan sebesar Rp30 miliar dengan kapasitas 76 kamar, Daam Kayun Surabaya senilai Rp70 miliar berkapasitas 200 kamar, Dafam Royal Kamadhatu Magelang mencapai Rp60 miliar memiliki 184 kamar dan Me Hotel Purwokerto sekitar Rp20 miliar berkapasitas 90 kamar.
Director of Business Development and Operations Dafam Hotel , Handono S Putro mengatakan pembangunan ke empat hotel itu, untuk Hotel Dafam Bandungan akan selesai lebih dulu dan dijadwalkan beroperasi akhir tahun ini.
Sedangkan tiga hotel lainnya diproyeksikan rampung dan dioperasionalisasikan pada 2014, mengingat saat ini masih dalam tahap persiapan pembangunan fisik.
“Semua hotel yang sedang dikembangkan akan memiliki beragam fasilitas, namun akan mengutamakan meeting room serta memiliki kapasitas rata-rata di atas 75 kamar, sehingga diharapkan mampu menampung kunjungan tamu yang lebih banyak,” tuturnya.
Menurutnya, upaya menjaring calon tamu dari berbagai kota yang lebih luas akan dilakukan melalui strategi progam online untuk pemesanan kamar maupun meeting rom dan fasilitas lainnya via Internet Booking Engine. Pelayanan online yang resmi diluncurkan Senin (13/5/2013), merupakan hasil kerja sama dengan website advertorial HotelsOnline.
“Internet Booking Engine merupakan model smart online sale berupa aplikasi yang membantu reservasi melalui internet yang di butuhkan konsumen maupun industri perhotelan saat ini, sehingga mampu memudahkan dan mengakomodasi kebutuhan customer,” tuturnya.
Model pemesanan itu, lanjutnya, bisa dilakukan dengan pembayaran non tunai nelalui online internet banking berupa ATM maupun kredit Visa dan Master dari berbagai bank. (rsj/dot)