Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo III Sambut Baik Monorel Tanjung Perak

BISNIS.COM, SURABAYA -- Rencana pengembangan kereta api angkutan barang dari Tanjung Perak ke Teluk Lamong dinilai meningkatkan efisiensi pengangkutan kontainer.Selain itu, penggunaan kereta pengangkut kontainer bisa menekan beban angkutan jalan. "Kami

BISNIS.COM, SURABAYA -- Rencana pengembangan kereta api angkutan barang dari Tanjung Perak ke Teluk Lamong dinilai meningkatkan efisiensi pengangkutan kontainer.

Selain itu, penggunaan kereta pengangkut kontainer bisa menekan beban angkutan jalan. "Kami sambut baik bila pemerintah merencanakan angkutan itu," jelas Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto, Senin (6/5/2013).

Rencana pengembangan kereta khusus kontainer di Tanjung Perak-Teluk Lamong diutarakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan saat meresmikan mock up (kepala kereta) monorel di PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun, Senin.

Dia menguraikan kereta monorel di Tanjung Perak dikhususkan untuk kontainer. Panjang lintasan antarkedua titik diperkirakan 11,4 kilometer dan memerlukan investasi Rp3,4 triliun.

"Tanjung Perak akan menjadi pelabuhan pertama yang memiliki monorel," jelas Dahlan dikutip Antara.

Soal rencana pengembangan kereta kontainer itu, Pelindo III mengaku belum diajak bicara. Meski demikian, bila pemerintah membangun fasilitas itu maka efisiensi pengangkutan kontainer semakin baik. 

Edi menguraikan pengangkutan kontainer menggunakan kereta api sudah dilakukan dua sampai tiga kali sehari dengan kapasitas 18 boks setiap pengangkutan. Hanya saja jalur pengangkutan Surabaya-Jakarta atau Surabaya-Banyuwangi belum menggunakan jalur khusus.

Daya angkut kereta, lanjut dia, juga sangat terbatas karena menggunakan jalur penumpang. "Untuk boks terlalu besar, berat atau tinggi belum bisa, ada problem terowongan dan beban jembatan," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, infrastruktur pengangkutan kontainer melalui kereta belum lengkap. Sehingga setelah barang sampai masih harus dipindahkan ke gudang dan truk.

"Penanganannya masih ganda, tapi bila monorel dengan fasilitas lengkap bisa lebih dari Rp1 triliun, ada crane khusus maka efisien," tambahnya.

Di sisi lain, akses ke pelabuhan Teluk Lamong sedianya didukung jalan layang. Pemerintah mengalokasikan dana Rp1,2 triliun pada 2013 dalam proyek jalan itu. 

Teluk Lamong merupakan kawasan pelabuhan perluasan Tanjung Perak yang sekarang sudah melebihi kuota. Proyek itu menelan dana Rp3,4 triliun dan pembangunannya saat ini mencapai 60%. Pelabuhan berkonsep modern ditarget beroperasi kuartal pertama 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper