BISNIS.COM, JAKARTA—Penjualan suplemen kesehatan di Indonesia tahun ini diprediksi tumbuh hingga 15% dari omzet 2012 yang mencapai Rp15 triliun menjadi Rp17,25 triliun.
Peningkatan kesadaran masyarakan akan pentingnya menjaga kesehatan menjadi faktornya.
Kerua Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (Apski) Ferdinand Boedi Poerwoko mengatakan meningkatnya perekonomian dan jumlah kelas menengah di Indonesia telah merubah perilaku mereka.
"Dari Apski berkontribusi hingga 20% dari total penjualan nasional dengan nilai Rp3 triliun. Meskipun pertumbuhan diprediksi sama, tetapi nominalnya cukup besar," katanya di sela-sela seminar Visualizing the Health and Food Supplements Industry After Asean Harmonization 2015 hari ini, Rabu (24/4/2013).
Besarnya potensi pasar di Indonesia, lanjutnya, justru menjadi masalah lain. Pelaku dalam industri ini juga sangat banyak mulai dari penyedia bahan baku, pabrik lokal, importir, dan distributor.
Dia menilai banyak perusahaan yang memproduksi suplemen kesehatan dengan campuran bahan kimia berbahaya dan dijual melalui Internet.
Mereka hanya mengejar keuntungan sehingga banyak konsumen yang dirugikan. Dampak lain, pasar global menilai bahwa seluruh perusahaan suplemen kesehatan mempraktekkan hal ini.