Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI MELAMBAT: Kemenperin Yakin Industri Tetap Tumbuh 7,14%

BISNIS.COM,JAKARTA -- Melambatnya pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal I/2013 sebesar 30,6% dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan industri pada tahun ini.Harris Munandar, Kepala Pusat Kepala Pusat Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri

BISNIS.COM,JAKARTA -- Melambatnya pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal I/2013 sebesar 30,6% dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan industri pada tahun ini.

Harris Munandar, Kepala Pusat Kepala Pusat Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri Kementerian Perindustrian, mengungkapkan masih optimistis target pertumbuhan industri sebesar 7,14% dapat dicapai.

"Kami masih optimistis, meskipun kemungkinan terkoreksi sedikit," ujarnya, Senin (22/4).

Menurutnya, optimisme ini didasari oleh adanya beberapa investasi yang masih diproses dan beberapa sektor industri diyakini masih dapat tumbuh dengan baik.

Realisasi investasi kuartal I/2013 mencapai Rp93 triliun dengan pertumbuhan year-on-year sebesar 30,6%, sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 32,8%.

Chatib Basri, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menilai pertumbuhan investasi kuartal I/2013 masih tergolong tinggi karena sudah mencapai 24% dari target investasi 2013 yang sebesar Rp390,3 triliun.

"Pertumbuhan tetap tinggi. Itu baru 24% dari target Rp390 triliun, tetapi tidak apa-apa karena kuartal 1 biasanya lebih kecil. Kenapa? Karena masih membutuhkan waktu mencari pembiayaannya," katanya.

BKPM mencatat penanaman modal dalam negeri (PMDN) tumbuh lebih tinggi daripada penanaman modal asing (PMA), yakni sebesar 39,6% dengan nilai mencapai Rp27,5 triliun, hampir sama dengan kuartal I/2012 sebesar 39,7% year-on-year.

Adapun, PMA hanya tumbuh sebesar 27,2% dengan realisasi investasi mencapai Rp65,5 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, PMA mencatatkan pertumbuhan 30,3% year-on-year.

Sebelumnya, M.S. Hidayat, Menteri Perindustrian, mengungkapkan kinerja manufaktur pada kuartal I/2013 diproyeksikan hanya sekitar 5%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 6,3%, akibat banyaknya permasalahan yang terjadi sejak akhir tahun lalu.

Dia menuturkan perlambatan kinerja manufaktur disebabkan banyak kendala a.l. penaikan upah buruh, tarif dasar listrik, dan gas yang menekan biaya produksi pelaku industri.

Kemenperin menargetkan pertumbuhan industri dapat menyerap tenaga kerja 400.000 orang, investasi asing senilai US$12 miliar, penanaman modal dalam negeri mencapai Rp42 triliun, dan ekspor produk industri dibidik US$125 miliar.

Pada tahun lalu, Kemenperin mencatat investasi dalam negeri di sektor manufaktur mencapai Rp49,89 triliun atau naik 29,47% dibandingkan pada 2011. Adapun, investasi asing melonjak 73,4% menjadi US$11,77 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper