BISNIS.COM, SURABAYA--Forum Daerah Usaha Kecil dan Menengah Jawa Timur meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di provinsi tersebut meningkatkan fasilitasi pengajuan hak merek kepada pelaku UKM agar mampu meningkatkan daya saing sekaligus mengakses pasar melalui ritel modern.
Ketua III Forum Daerah Usaha Kecil dan Menengah Jawa Timur (Forda UKM Jatim) Chilman Suaidi mengatakan pertumbuhan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di provinsi tersebut cenderung meningkat cukup pesat.
Diantaranya bergerak di bidang industri sandang (busana, mukena, sandal, sepatu) maupun barang mode seperti tas serta makanan-minuman.
Menurut dia, perkembangan tersebut mengakibatkan persaingan produk yang dihasilkan sesama pelaku UKM menjadi lebih ketat, termasuk persaingan dengan produk impor.
Karena itu, kepemilikan hak merk atau brand diperlukan UKM agar mampu meningkatkan daya saing dan memperluas pasar.
“UKM umumnya memiliki keterbatasan dalam mengurus hak merk maupun hak paten di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka instansi berwenang seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota perlu meningkatkan fasilitasi kepada pelaku usaha kecil menengah,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/4/2013).
Chilman menambahkan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur setiap tahun telah memfasilitasi pengajuan hak merk.
Dimana masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu memfasilitasi 50 pelaku UKM. Di Jawa Timur terdapat 38 kabupaten/kota.
Fasilitasi pengajuan hak merk sebanyak itu dinilai masih kurang, mengingat pertambahan pelaku UKM di kabupaten/kota di Jawa Timur setiap tahun sangat banyak.
Sementara data di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Jawa Timur menunjukkan jumlah usaha mikro kecil menengah di provinsi tersebut kini sebanyak 4,2 juta unit.
Sebelumnya, Director of Store Operations PT Matahari Department Store Tbk Sunny Setiawan mengatakan kalangan pelaku UKM berpeluang memasok produk ke toko-toko yang dioperasikan perusahaan tersebut, tetapi harus berkualitas dan memiliki brand.
“Sebanyak 99% produk yang dijual di toko kami adalah produk dengan brand lokal yang dibuat oleh kalangan pelaku UKM. Di setiap toko terdapat produk terdiri dari 80–90 brand,” tuturnya.
Manajemen Matahari Department Store (MDS) tahun ini disebutkan akan membuka 15 toko lagi di seluruh Indonesia antara lain empat toko di Jawa Timur, setelah pada 2012 membuka 13 toko. Saat ini MDS mengoperasikan 116 toko di 50 kota.