BISNIS.COM, JAKARTA—Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mendata sedikitnnya 4.000 orang petugas rekrut calon TKI secara online untuk mencegah terjadinya pengiriman pekerja illegal dan percaloan.
Menurut Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Agusdin Subiantoro, pendataan itu akan sangat membantu pemantauan aktivitas petugas rekrut.
Para petugas rekrut yang terdata itu berlokasi di Jawa, di kawasan Sumatra Selatan dan Lampung, bahkan hingga ke Nusa Tenggara Timur.
“Profesi ini yang sering diduga menjadi penyebab permasalahan TKI di luar negeri, padahal penyebab masalah lainnya ada yang jauh lebih kompleks,” katanya, Selasa (16/4).
Agusdin menjelaskan para petugas rekrut calon tenaga kerja Indonesia (PRCTKI) biasanya adalah petugas rekrut dari PPTKIS (pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta).
“Mereka, biasa dikenal dengan sponsor atau calo yang paling dekat berhubungan dengan para calon TKI atau TKI di kawasan pedesaan,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Agusdin, seluruh petugas rekrut tersebut didata dengan menggunakan biometrik dan diambil sidik jarinya (finger print), serta terdata secara online.
Dia menutukan pendataan ini dilakukan juga untuk memastikan kemudahan mekanisme pengawasan dan pengendalian kualitas kerja, sekaligus menjamin proses pemartabatan TKI berjalan dengan baik.