Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VISA INDONESIA: Pembayaran Elektronik Sumbang Rp61 Triliun

BISNIS.COM,JAKARTA—PT Visa Worldwide Indonesia mencatat produk pembayaran elektronik, seperti kartu kredit dan kartu debit memberi kontribusi hingga US$6,4 miliar atau sekitar Rp61 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.Presiden

BISNIS.COM,JAKARTA—PT Visa Worldwide Indonesia mencatat produk pembayaran elektronik, seperti kartu kredit dan kartu debit memberi kontribusi hingga US$6,4 miliar atau sekitar Rp61 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Presiden Direktur Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad mengatakan kontribusi tersebut mengacu proyeksi dari hasil riset di  56 negara, termasuk Indonesia yang merepresentasikan 93% dari total PDB global.

"Penggunaan kartu pembayaran meningkatkan efisiensi serta memberi kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Secara global, pembayaran elektronik berkontribusi sebanyak US$983 miliar terhadap PDB di 56 negara dalam kurun waktu 2008—2012," ujarnya, Jumat (12/4).

Menurutnya dalam kurun waktu yang sama, PDB di 56 negara yang menjadi sasaran survei oleh Visa mencatat rata-rata pertumbuhan sebesar 1,8%.

“Dengan pertumbuhan penggunaan kartu yang berkontribusi sebesar 0,27% atau US$6,4 miliar terhadap PDB Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa pembayaran elektronik memberikan manfaat dalam transaksi keuangan masyarakat," jelasnya.

Mengutip data Euromonitor, lanjutnya sekitar 92,5% transaksi di Indonesia masih dilakukan dengan menggunakan uang tunai.

Hasil tersebut tak jauh beda dari temuan Bank Dunia yang mencatat 80% masyarakat Indonesia belum memiliki akses langsung terhadap layanan keuangan formal.

"Bayangkan keuntungan yang bisa diperoleh perekonomian Indonesia bila kita bisa membuat 80% populasi itu terhubung dengan pembayaran elektronik, seperti misalnya mobile banking ataupun branchless banking," ungkapnya.

Chief Economist Moody's Analytics Mark Zandi menyatakan peningkatan konsumsi memiliki korelasi sepadan dengan meningkatnya popularitas dan aksesibilitas pembayaran elektronik pada konsumen global.

Dia menjelaskan riset tersebut dapat dijadikan rujukan oleh pemerintah dalam mendukung model pembayaran yang lebih efisien melalui pembayaran elektronik.

"Di tengah tantangan ekonomi global, meningkatnya penetrasi kartu pembayaran membantu meningkatkan konsumsi dan tentunya menambah PDB,” katanya.

Moody’s Analytics mencatat setiap pertumbuhan 1% dari peningkatan kartu elektronik di 56 negara itu mendorong 0,06% pola konsumsi.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Februari 2013, nilai transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan kartu debit mencapai Rp286,18 triliun, tumbuh 18,85% dibandingkan dengan periode yang sama 2012 sebesar Rp240,79 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Stefanus Arif Setiaji
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper