Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGRIBISNIS: Importasi Sisa Makanan Picu Emisi Gas Rumah Kaca

BISNIS.COM, JAKARTA: Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan pemenuhan kebutuhan pangan dari importasi dari luar negeri dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca, sedangkan sisa makanan juga menciptakan lebih banyak metana.Hal itu disampaikan oleh

BISNIS.COM, JAKARTA: Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan pemenuhan kebutuhan pangan dari importasi dari luar negeri dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca, sedangkan sisa makanan juga menciptakan lebih banyak metana.

Hal itu disampaikan oleh KLH melalui Indeks Perilaku Peduli Lingkungan (IPPL) yang dikutip dalam situs resminya pada Senin, (8/4/2013). Dalam keterangannya, KLH memaparkan  saat ini sebesar 49,3% pemenuhan bahan makanan untuk konsumsi masyarakat,  berasal dari importasi luar negeri.

"Kondisi ini tentunya akan memberikan dampak bagi lingkungan seperti meningkatnya emisi dari transportasi makanan tersebut dari daerah asal ketempat tujuan," demikian KLH.

Tak hanya itu, KLH memaparkan, sisa sampah organik terutama makanan hanya 2,2% saja yang dikomposkan selebihnya dibuang dan menjadi beban pencemaran lingkungan. Kementerian menegaskan limbah makanan akan menyebabkan sejumlah hal di antaranya adalah menciptakan lebih banyak gas metana, yang berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca.

"Makanan membusuk menciptakan lebih banyak metana, salah satu penyebab gas rumah kaca yang paling berbahaya Metana 23 kali lebih kuat daripada C02 menyumbang pembentukan emisi gas rumah kaca," demikian KLH. "Besarnya jumlah makanan terbuang ke tempat pembuangan sampah, secara signifikan berkontribusi terhadap pemanasan global yang terjadi selama ini."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Others
Sumber : Anugerah Perkasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper