BISNIS.COM, JAKARTA- Penunjukan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) sebagai pemenang tender proyek pengadaan alat teknologi informasi untuk monitoring konsumsi BBM bersubsidi karena memberikan penawaran paling rendah, yakni Rp20 per liter.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Suhartoko mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, penawaran PT Inti memang yang terbaik. Baik dari sisi teknis (terbaik), maupun harga (terendah).
“Harga penawarannya Rp18 per liter (hanya sampai dengan monitoring) dan Rp20,74 per liter (sampai dengan pengendalian),” kata Suhartoko melalui pesan singkatnya, Rabu (3/4/2013).
Adapun peserta lainnya, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk) tidak dipilih sebagai pemenang lantaran penawaran harganya yang sangat mahal.
“Loh, mengapa tanya Telkom? Dia sangat mahal, kira-kira harganya 4 kali,” tambahnya.
Pertamina sudah menunjuk PT Inti sebagai pemenang tender pengadaan sistem teknologi informasi yang bernama Sistem Monitoring Pengendalian BBM subsidi (SMP BBM Subsidi). Namun, tersiar kabar bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berencana membatalkan penunjukkan tersebut.
“Wah kalau terkait dengan Pak DI (Dahlan Iskan) saya tidak tahu. Proses tender sudah selesai, terserah orang-orang besar mau diapain,” tegasnya.