BISNIS.COM, JAKARTA--Kenaikan harga buah dan sayuran berimbas pada kenaikan nilai tukar petani hortikultura (NTPH).
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan nilai tukar petani hortikultura per Maret 2013 naik 0,04%, dari 107,9 menjadi 107,94.
"Pada Maret 2013, NTPH naik sebesar 0,04%. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani (IT) naik sebesar 0,7%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (IB) hanya naik sebesar 0,67%," ujarnya dalam siaran pers, Senin (4/1).
Suryamin menambahkan kenaikan IT disebabkan naiknya rerata harga komoditas sayur-sayuran sebesar 1,19%. Kenaikan tersebut, lanjutnya, terutama terjadi pada komoditi bawang merah dan cabai rawit.
Sementara itu, rerata harga buah-buahan tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,38%. Kenaikan harga terutama terjadi untuk buah pisang dan durian.
Kenaikan NTP hortikultura, berbanding terbalik dengan empat subsektor pertanian lainnya yang turun di kisaran 0,01%--1,16%.
"NTP subsektor tanaman pangan turun sebesar 1,16 %, tanaman perkebunan rakyat turun 0,01 %, peternakan turun 0,41%, dan subsektor perikanan turun sebesar 0,19%," jelasnya.
Suryamin menjelaskan turunnya NTP di empat sektor tersebut disebabkan oleh kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani (IB) yang melebihi kenaikan harga komoditi yang dihasilkan empat sektor tersebut (IT).
"Peningkatan IB disebabkan naiknya IB seluruh subsektor pertanian, a.l Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,73 %, hortikultura 0,67%, tanaman perkebunan rakyat 0,58%, peternakan sebesar 0,59%, dan perikanan sebesar 0,40%," ujarnya.
Adapun IT sektor pertanian per Maret 2013 hanya naik 0,02% dari 150,78 menjadi 150,81. Tipisnya kenaikan IP berimbas pada penurunan NTP Maret 2013 turun 0,63% dari 105,19 menjadi 104,53.