BISNIS.COM, JAKARTA—Wakil Presiden Boediono mengatakan pertumbuhan ekonomi China yang relatif positif saat ini, dapat ikut memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Hal tersebut karena selama ini China adalah salah satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia, sehingga kemajuan perekonomiannya dapat dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian Indonesia.
Menurut Wapres, dengan kondisi itu, menciptakan peluang yang besar bagi Indonesia, untuk dapat meningkatkan kerja sama dengan China baik di bidang pariwisata, perdagangan maupun investasi.
Karena itu, katanya, Indonesia berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan China dalam berbagai sektor lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di dua negara itu.
"Kondisi ini bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya, dengan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, yang tentu saja dapat mendukung pertumbuhan perekonomian di dua negara ini," ujar Wapres di Kantor Wapres hari ini, Senin (1/4/2013).
Pernyataan itu, disampaikan juga secara langsung oleh Wapres pada saat menerima kunjungan kehormatan Gubernur Provinsi Yunnan, China Li Jiheng di Jakarta hari ini.
Sementara itu Gubernur Yunnan, China, Li Jiheng mengatakan hubungan dan kerja sama Provinsi Yunnan dengan Indonesia sudah terjalin cukup lama dan terus berkembang positif.
Dia mengatakan dalam kunjungannya kali ini, China berencana meningkatkan kerja sama yang telah ada di bidang pariwisata, perdagangan dan investasi.
"Sekaligus kami juga ingin menjajaki kerja sama lain yang saling menguntungkan, seperti kerja sama keuangan," ujarnya.
Li Jiheng menjelaskan kerjasama antara Indonesia dan China selama ini telah berpengaruh positif pada sisi finansial negaranya, termasuk juga berpengaruh pada perekonomian di Indonesia.
Misalnya saja, katanya, volume perdagangan antara Yunnan dengan Indonesia pada 2012 mencapai US$1,1 miliar atau naik sekitar 119%, dibandingkan volume perdagangan pada tahun sebelumnya.
Selain itu, saat ini terdapat setidaknya sebelas proyek yang ditangani investor dari Indonesia di Yunnan, dengan nilai investasi sekitar US$20 juta, sedangkan di Indonesia terdapat 13 proyek yang dilakukan pemodal dari Yunnan dengan nilai US$44 juta.
Dia mengatakan Indonesia sendiri merupakan negara besar di Asia Tenggara dengan iklim investasi yang baik meski dilanda krisis ekonomi global, begitu pun dengan China.
Dengan iklim perekonomian yang cenderung sama itu, maka diharapkan China, khususnya Yunnan dapat bekerjasama dengan lebih baik di masa depan dengan Indonesia.