BISNIS.COM, JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengaku geram dengan lambatnya pencairan pinjaman dari Bank Dunia untuk proyek Jakarta Emerging Dredging Initiative (JEDI). Total pinjaman untuk proyek JEDI itu mencapai US$ 135,50 juta.
Djoko mengungkapkan dirinya sepakat dengan Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang juga mengeluhkan lambannya pencairan pinjaman dari Bank Dunia itu. Proyek JEDI merupakan upaya penanganan banjir di DKI Jakarta dengan cara melakukan pengerukan di 13 sungai dan beberapa waduk.
"Saya juga jengkel, lain kali jangan pinjam lagi. Tulis itu ! Kalau sekarang ini selama bisa dibiayai APBN murni, saya rasa tidak perlu pinjam-pinjam lagi kepada karena begitu kita pinjam pasti langkah kita dipersulit," ujar Djoko Kirmanto di Jakarta, Senin (1/4/2013).
Ia menyebutkan salah satu kesulitan ialah harus mengikuti aturan yang dibuat oleh pihak peminjam yang kadang-kadang menurutnya tidak masuk akal. Ia mencontohkan beberapa proyek sudah selesai pra kualifikasi tetapi tidak bisa ditenderkan lantaran kecuriaan berlebihan pemberi pinjaman.
"Contohnya saja, mau tender. Sudah kita lakukan pra kualifikasi, masih ada komentar ini ga bisa, yang lebih tau kan kita. Dia curiga," jelasnya.
Untuk proyek JEDI, Djoko mengungkapkan pihaknya tetap menunggu kelanjutan karena pinjaman itu sudah dicanangkan sejak tahun 2010.
Sebelumnya Gubernur DKI Jokowi mengaku tidak mau ambil pusing jika Pemprov DKI pada akhirnya tidak mendapat bantuan dari Bank Dunia dalam mengembangkan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).
"Kalau emang masih rumit, kita bisa pakai APBD. Saya enggak mau diatur-atur terlalu banyak kayak gitu, mau pinjem saja kok rumit begitu," ungkap Jokowi.
Sekadar catatan, proyek JEDI mencakup perbaikan sungai, waduk dan situ di sekitar kawasan Jakarta. Sedikitnya ada 13 sungai yang akan dikeruk. Beberapa waduk juga direncanakan yang akan dikuras.
Sungai yang akan dikeruk adalah, Banjir Kanal Barat, Cakung Drain, Cengkareng Drain, Kali Angke, Kali Cideng, Kali Kamal, Kali Sunter, Kali Tanjungan, Kali Krukut-Kali Cideng-Tanah Sereal, Kali Jelakeng-Kali, Pakin-Kali Besar, Kali Ciliwung Gunung Sahari, Sodetan Sentiong Sunter, Kali Grogol – Sekretaris.
Sementara waduk yang akan dikeruk yakni Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur III. Sedangkan situ yang akan dilakukan rehabilitasi antara lain Situ Mangga Bolong, Situ Babakan, Situ Rawa Dongkal dan Situ Cipondoh.