Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK LISTRIK: ESDM Lelang Pembangkit Senilai Rp19 Triliun

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas 150 megawatt di sejumlah wilayah Indonesia.

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas 150 megawatt di sejumlah wilayah Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan lelang proyek PLTS itu rencananya dilakukan pada April 2013 mendatang.

Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri ESDM tentang harga jual listrik (feed in tariff) PLTS yang akan segera diterbitkan.

“Lelang proyek PLTS itu akan dilakukan setelah Permen ESDM tentang feed in tariff. Awal April 2013 Permen ESDM-nya akan keluar,” katanya di Jakarta, Jumat (22/3/2013).

Rida mengungkapkan proyek panas bumi senilai Rp19 triliun itu akan dilelangkan langsung oleh Ditjen EBTKE, karena kuota PLTS dikeluarkan langsung oleh pemerintah pusat.

Setelah lelang selesai dilakukan, pemenang lelang dapat langsung melakukan pembangunan infrastruktur dengan jangka waktu sekitar 3 bulan.

Banyaknya investor yang ingin mengembangkan PLTS di dalam negeri, lanjut Rida, membuat pemerintah optimistis target pembangunan PLTS dengan total kapasitas 150 megawatt tercapai tahun ini.

Saat ini saja sudah ada sejumlah investor dari Jepang, Amerika Serikat dan Afrika Selatan yang sudah siap mengikuti proses lelang proyek itu.

Rida menjelaskan dalam proses lelang nanti pemenang lelang juga harus menyediakan lahan dan jaringan listrik hingga mencapai sistem kelistrikan milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Pemerintah sendiri telah menetapkan harga jual listrik dari energi surya sebesar US$0,25 per kilowatt hour (kWh).

Meski telah menetapkan harga jual listrik dari energi surya dan akan dituangkan dalam Permen ESDM, PLN masih dapat membeli listrik dari PLTS di bawah tarif yang telah ditentukan sesuai kesepakatan dengan pengembang.

“Itu akan dijadikan acuan kontrak PLN dengan pengembang. Nanti melalui proses lelang akan terbentuk harganya,” jelasnya.

Dari data EBTKE, 2012 lalu telah ada pengembangan PLTS di 25 provinsi dengan total 4.740 kilowatt.

Penetepan harga jual listrik itu sendiri dikeluarkan pemerintah untuk menarik investor mengembangkan PLTS untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Pasalnya selama ini pengembang PLTS mengeluhkan tingginya investasi di sektor tersebut tidak diiringi dengan harga jual listrik yang tinggi ke PLN.

PLN sendiri tidak dapat membeli listrik dengan harga tinggi, karena harga jual ke konsumen yang rendah, sehingga dikhawatirkan akan menambah dana subsidi dalam APBN.

Sementara itu, Direktur PLN Nasri Sebayang mengatakan PLTS hanya cocok dibangun di wilayah terpencil dan tidak bersentuhan langsung dengan sistem kelistrikan yang ada.

Hingga saat ini, PLN sendiri masih akan memanfaatkan PLTS untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan BBM pada siang hari.

“PLTS memang tidak cocok baik secara teknis, utamanya karena harga peralatan PLTS masih jauh lebih mahal dibandingkan dengan batu bara, gas, air dan panas bumi,” ungkapnya.

Pengembangan PLTS ini diharapkan dapat menambah rasio elektrifikasi secara nasional. Hingga akhir 2012 lalu saja rasio elektrifikasi baru mencapai 75,9% dan diharapkan dapat mencapai 79,3% di akhir 2013 ini.

Saat ini kapasitas tenaga surya yang telah terpasang mencapai 132 megawatt dari potensinya yang mencapai lebih dari 50.000 megawatt di seluruh wilayah Indonesia.(35/yop)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper