BISNIS.COM, JAKARTA-Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali mengungkapkan BUJT tol Surabaya-Mojokerto, PT Marga Nujyasumo Agung telah mengajukan dana land capping sebesar Rp100 miliar kepada Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum.
"Mereka meminta dana land capping yang belum keluar, mereka sudah memakai dana mereka sekitar Rp100 miliar, mungkin minggu ini bisa keluar," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/3/2013).
Ia mengungkapkan pihaknya terus meminta mendesak penyelesaian pembebasan lahan sehingga pengerjaan konstruksi khususnya di seksi IV dapat berjalan sesuai target. Ia berharap pada tahun ini, seksi IV itu dapat beroperasi.
Dihubungi secara terpisah Direktur Teknik PT Marga Nujyasumo Agung Edwin Cahyadi membenarkan pihaknya telah mengajukan dana land capping. Namun ia tidak mengetahui pasti besaran dana yang diajukan.
Adapun sejak tahun 2009 Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan dana land capping sebesar Rp4,5 triliun. Hingga awal tahun kemarin dana land capping yang terserap baru Rp1,5 triliun.
Kasubdit Pengadahan Lahan Bina Marga Herry Marzuki sebelumnya mengungkapkan penyerapan dana land capping ini tidak bisa cepat lantaran menunggu hasil dari proses pembebasan tanah yang dilakukan tim pengadaan tanah.
Pencairan dana ini akan dilakukan apabila harga tanah sudah melonjak melebihi 110% atau 2% dari total nilai investasi pembangunan jalan tol.
Tahun ini pemerintah menyediakan sekitar Rp500 miliar untuk dana land capping. Alokasi dana ini dipakai untuk pembangunan jalan tol yang terkendala harga tanah terlalu tinggi.
Dia menyebutkan beberapa ruas yang sudah didukung oleh dana land capping antara lain ruas Cinere-Jagorawi seksi II, Semarang-Solo, Surabaya-Mojokerto, Pejagan Pemalang, ruas JORR W2 dan masih banyak lagi ruas tol yang mengalami lonjakan harga tanah.
