JAKARTA—Besaran Viability Gap Funding (VGF) Sistem Penyediaan Air Minum Lampung belum ditentukan meskipun tarif telah disepakati yakni Rp5.800 per kubik.
Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPSPAM) Rachmat Karnadi pemerintah masih mengkaji nilai VGF SPAM Lampung.
“Saat ini Kemenkeu tengah mengkaji besaran VGF meskipun tarif sudah disepakati yakni Rp5.800 per kubik. Memang agak sedikit susah untuk menetapkannya,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (18/3/2013).
Dia menyampaikan tarif tersebut diasumsikan untuk 2 tahun mendatang, mengingat operasionlisasi SPAM dengan investasi U$100 juta tersebut ditargetkan akan beroperasi pada 2014.
“Saat ini tarif air bersih di Lampung sudah Rp4.800 dan mereka mengasumsikan akan ada kenaikan dalam 2 tahun mendatang,” jelasnya.
Dia menjelaskan pihaknya tengah menanti keputusan Kemenkeu mengenai besaran tarif VGF sehingga pihaknya bisa bertemu secara one on one dengan investor yang telah lolos pra kualifikasi.
“Kami harapkan April besok besaran VGF sudah dapat keluar, sehingga paling tidak pada Agustus sudah ada pemenang yang dapat ditetapkan,” katanya.
Adapun empat investoryang sudah lolos pra kualifikasi yakni, I Water Consortium (Hyundai Engineering and Construction, Itochu Corporation, danPT Potum Mundi Infranusantara); Abeima dan PT Wijaya Karya Tbk; Acuatico dan Mitsubishi Corporation; Manila Water dan Great Giant Pineapple Co.
Sementara itu, SPAM yang juga tengah dipacu realisasinya yakni SPAM Umbulan saat ini masih sedang dalam tahap pembicaraan Kementerian Keuangan dengan Pemrov Jatim.
Selain itu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) juga sedang menganalisis mengenai penjaminan terhadap proyek tersebut.
Yang jelas PII akan menjamin political risk terhadap SPAM Umbulan.
"Mereka akan memastikan proyek tersebut jalan meskipun ada pergantian gubernur ataupun jika berhenti akan mengganti rugi dana yang telah dikeluarkan swasata,” jelasnya. (ra)