BISNIS.COM, JAKARTA--Untuk menentukan besaran kenaikan tarif, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pihaknya akan merujuk kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperoleh besaran inflasi di daerah tersebut.
Kepala BPJT Achmad Gani Ghazali mengatakan Data inflasi itu akan digunakan untuk menentukan besaran kenaikan tarif di ruas tol Makasar seksi IV.
"Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan dua tahun sekali oleh BPJT berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi dari data BPS," paparnya.
Jalan tol Makasar seksi IV merupakan jalan tol yang membentang dari Jl. Sultan Abdullah hingga simpang lima Mandai sepanjang 11,57 km. Jalan tol ini beroperasi sejak 29 September 2008.
Jalan tol ini dimiliki oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk melalui anak usahanya PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). PT Nusantara Infratructure Tbk memiliki saham sebesar 95% di anak usahanya itu.
Adapun tarif tol Makassar IV saat ini, untuk kendaraaan golongan I yang masuk melalui pintu tol Parangloe sebesar Rp6.000.
Jika masuk melalui pintu tol Biringkanaya dan Tamalanrea maka dikenakan tarif sebesar Rp7.000. Sementara untuk kendaraan golongan IV yang masuk melalui pintu tol Biringkanaya atau Tamalanrea dikenakan tarif Rp17.000.
Sementara untuk untuk kendaraan golongan V dikenakan biaya sebesar Rp20.500.
Jalan tol Makassar Seksi IV merupakan satu dari 18 jalan tol yang tarifnya akan naik pada tahun ini. Sementara, ruas tol yang naik pada Agustus 2013 ialah ruas tol Surabaya-Mojokerto Seksi I.
Pada September, ruas-ruas tol yang akan mengalami kenaikan tarif ialah tol Jagorawi, tol Jakarta-Tangerang, tol Dalam Kota Jakarta, tol JORR, tol Padalarang-Cileunyi, tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang , tol Semarang Seksi ABC, tol Surabaya-Gempol, tol Palimanan-Kanci, dan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa.
Selain itu, tol Serpong-Pondok Aren, tol Tangerang-Merak, tol Ujung Pandang Tahap I dan II, dan tol Pondok Aren-Ulujami. Selain itu, pada November giliran tol Semarang-Solo Seksi I, dan tol Bogor Ring Road Seksi I.