BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Pertamina EP akan mengembalikan 24.947 kilometer persegi wilayah kerja kepada pemerintah, atau sekitar 18 % dari total wilayah kerja Pertamina EP seluas 138.611 kilometer persegi.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Doddy Priambodo mengatakan pihaknya sudah menyampaikan surat kepada SKK Migas dan tinggal menunggu restu dari Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM.
“Lahan yang mau dikembalikan itu misalnya dari Monumen Nasional hingga Bumi Serpong Damai (Tangerang). Kemudian di Jawa Timur, mulai dari Wonokromo, Darmo, hingga pusat Kota Surabaya. Selatan Jawa Barat juga, lumayan,” kata Doddy di kantornya, Kamis (7/3/2013).
Lahan yang akan dikembalikan itu memang sudah tidak bisa diapa-apakan lagi. Pasalnya, sebagian sudah menjadi wilayah perkotaan sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi.
“Batuan sudah muncul di permukaan, kemudian yang di selatan Jawa Barat dari Ciloto sampai Majenang sudah tertutup material gunung api sehingga tidak memiliki potensi produksi migas,” tambahnya.
Saat ini luas wilayah kerja Pertamina EP mencapai 138.611 kilometer persegi. Seluas 90.745 kilometer persegi aktif digarap, 22.930 kilometer persegi tidak ada data, dan sisanya yang akan dikembalikan. Pasca pengembalian maka luas Pertamina EP tinggal sekitar 111.000 kilometer persegi.
"Sisanya 22.920 kilometer persegi atau sekitar 17 % kami belum punya datanya. Di Lampung misalnya daerah ini tumpang tindih dengan lahan perkebunan tebu yang produksinya salah satu yang terbesar di Indonesia," kata Doddy.
Namun Doddy belum bisa menjelaskan tindak lanjut atas lahan-lahan yang belum dilengkapi data ini. Pertamina EP mewarisi wilayah-wilayah kerja Pertamina yang ada sebelum status Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero).
Kepala Divisi Humas SKK Migas Elan Biantoro mengaku belum mengetahui surat yang disampaikan oleh Pertamina EP perihal pengembalian wilayah kerja.
“Tapi kalau berdasarkan UU, untuk Pertamina EP punya waktu 10 tahun sejak kontrak untuk mengeembalikan wilayah kerja. Kontrak Pertamina EP diteken pada 2004, jadi kalau pun mau kembalikan sekarang, boleh. Kan paling lambat 2014,” kata Elan.
Pada 2012, Pertamina EP berhasil menambah cadangan sebesar 229 juta barel setara minyak, rincinya minyak 95 juta barel dan gas 777 milyar kaki kubik. Hasil ini diperoleh dari pemboran sumur eksplorasi sebanyak 24 sumur, survei 2D 4.055 kilometer, dan survei 3D 2.382 kilometer persegi.
Rasio pengantian cadangan yang diproduksikan Pertamina EP tahun lalu mencapai 202%, dimana produksi migas sebesar 114 juta barel setara minyak.