BISNIS.COM, JAKARTA--Kementrian Pertanian menargetkan penambahan areal penanaman kedelai tahun ini 400.000 hektare.
Direktur Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian Maman Suherman mengatakan dengan penambahan lahan tersebut, luas total areal penanaman kedelai bakal menembus 1 juta hektare tahun ini.
"Di Aceh saja kita berencana menambah 100.000 hektare lagi tahun ini, dan kemungkinan bisa bertambah menjadi 200.000 hektare. Sekarang luas lahan penanaman kedelai mencapai 600.000 hektare," ujarnya, Rabu (6/3/2013).
Maman menambahkan penambahan areal penamanan seluas 200.000 hektare juga bakal dilakukan di beberapa derah yang merupakan sentra produksi kedelai. Beberapa daerah tersebut a.l Jambi, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
Penambahan areal penanaman kedelai, lanjutnya, dilakukan dengan menggunakan areal pertanian tanaman pangan yang sudah ada. Maman mencontohkan, penanaman kedelai bisa dilakukan di lahan yang digunakan untuk menanam padi.
"Penambahan areal penanaman kedelai bisa menggunakan lahan sisipan. Biasanya setelah penanaman padi, ada slot jeda 2,5 bulan yang bisa digunakan untuk menanam kedelai," ujarnya.
Selain diversifikasi produk, lanjutnya, metode penggunaan lahan sisipan juga menguntungkan secara produktivitas. Menurutnya, penanaman kedelai di jeda setelah panen dan sebelum penanaman padi bakal berimbas pada peningkatan produktivitas padi di masa panen berikutnya.
Maman menjelaskan saat ini petani sudah mulai tertarik untuk menanam kedelai. Pasalnya, harga kedelai di tingkat petani mulai menunjukkan trend penguatan akibat menurunnya pasokan dari Amerika Serikat dan bertumbuhnya permintaan China.
"Di Grobogan kemarin harga kedelai di tingkat petani sudah mencapai Rp6.000 per kilogram," ungkapnya.
Meski demikian, kisaran harga tersebut dinilai belum terlalu menguntungkan petani. Menurutnya, biaya produksi kedelai mencapai Rp5.000 per kilogram.
Dengan margin keuntungan Rp1.000 per kilogram, lanjutnya, petani masih pikir-pikir untuk menanam kedelai karena penanaman tanaman pangan lain seperti padi dan jagung lebih menguntungkan. Menurutnya, margin keuntungan kedelai minimal 30% dari biaya produksi. "Minimal harganya harus Rp6.500 per kilogram," imbuhnya. (msb)