BISNIS.COM, JAKARTA--Greenomics Indonesia menuding areal konsesi Asia Pulp and Paper seluas lebih dari 2,5 juta hektare tak lagi menyisakan hutan alam, sebab itu klaim penghentian penebangan hutan alam dinilai sebagai pencitraan belaka.
“Klaim APP untuk menghentikan pembukaan hutan alam patut dipertanyakan karena hutan alam di areal konsesi mereka sebenarnya sudah habis,” kata Direktur Eksekutif Greenomics Elfian Effendi dalam siaran pers yang diterima Bisnis, (05/03/2013).
Laporan yang dirilis Greenomics mengungkapkan sembilan area konsesi Asia Pulp dan Paper (APP) tidak lagi memiliki hutan alam, dan aral moratorium seluas 198.841 hektare justru berupa semak belukar yang mayoritas mengandung konflik sosial-ekonomi dengan masyarakat.
Adapun laporan “Mengapa Asia Pulp and Paper (APP) direkomendasikan oleh Kementerian Kehutanan Indonesia untuk merevisi APP Sustainability Roadmap 2020 and Beyond?” tersebut dibuat berdasarkan hasil analisis spasial yang mengacu pada data deliniasi mikro, rencana kerja usaha (RKU), dan rencana kerja tahunan (RKT) pada masing-masing Hutan Tanamn Industri (HTI) APP.