BISNIS.COM, PALEMBANG-Petani di wilayah Sumatra Selatan belum dapat menikmati bantuan benih bersubsidi dari Kementerian Pertanian karena terkendala regulasi pusat yang mengatur dana subsidi secara nasional yang besarannya mencapai Rp1,4 Triliun tersebut.
Akibatnya, sebagian petani Sumsel terpaksa membeli benih non subsidi yang harganya lebih mahal agar tetap bisa menanam sesuai dengan jadwal masa tanam. Ada juga yang akhirnya membeli benih asal-asalan yang lebih murah meski itu nantinya akan berpengaruh pada produktivitas lahan.
Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Musi Rawas Ghufron mengatakan sampai saat ini petani di Musi Rawas belum bisa membeli benih bersubsidi.
"Dana subsidi benih belum turun, ya kami hanya bisa menunggu subsidi itu bisa didapatkan karena dapat membeli benih dengan harga lebih rendah," katanya, hari ini (5/3).
Menurutnya, petani di Musi Rawas sudah menerima sosialisasi terkait program benih bersubsidi sebagai pengganti bantuan langsung benih unggul (BLBU) oleh Dinas Pertanian setempat.
Untuk memenuhi kebutuhan benih pada masa tanam yang akan berlangsung dua bulan mendatang, pihaknya pun akan menggunakan benih non subsidi ataupun benih yang dihasilkan dari penangkaran swadaya.
“Kalau bantuan benih bersubsidi belum juga turun, kami terpaksa beli di pasar dengan risiko harganya lebih tinggi,” katanya.
Ketua Kelompok Tani Desa Sumber Mulya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Wawan Darmawan menambahkan saat ini petani padi di desanya kesulitan mendapat benih baik subsidi maupun non subsidi.
“Petani kesulitan mendapatkan benih di pasaran dan harus ke distributor langsung. Bahkan saat ini banyak beredar benih palsu," tuturnya. (19)