JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih mengantongi potensi investasi sekitar US$56,59 miliar atau setara dengan Rp547 triliun yang berpeluang direalisasikan dalam kurun waktu sepanjang 2013—2015.
Kepala BKPM M. Chatib Basri mengatakan pihaknya tahun lalu memeroleh komitmen investasi sekitar US$88,98 miliar, tetapi belum seluruh potensi nilai investasi yang berhasil digaet tersebut berhasil terealisasi.
“Tahun lalu dapat sekitar Rp860 triliun, realisasinya baru Rp313 triliun. Berarti di kantong masih ada sekitar Rp500 triliun yang akan direalisasikan tahun ini, tahun depan, sama tahun depannya lagi,” ujarnya, usai menghadiri Indonesia Summit Economist Confrence.
Meski pada periode 2013—2015 suasana di Tanah Air mulai memanas sebagai imbas masuk tahun politik, dia optimistis suasana tersebut tak akan menganggu iklim investasi di Indonesia secara keseluruhan.
Menurutnya investor asing tentu telah belajar banyak mengenai iklim politik Tanah Air yang bergerak bak ‘roller coaster’. Meski suasana 'kebatinan' politik terkesan memanas, masyarakat relatif tidak banyak terganggu dan memilih menjalankan aktivitas seperti biasa.
“Indonesia itu kelihatannya ribut terus, tapi kan begitu saja. Nanti kalau selesai cari isu lain lagi. Lama-lama investor juga belajar,” tegasnya.
Chatib memberi gambaran bahwa saat ini kantor BKPM melayani pengajuan investasi rata-rata sebanyak 200 aplikasi per hari. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan sebelumnya yang rata-rata 120 aplikasi per hari.
“Januari lalu sampai 400 pengajuan per hari,” katanya.
Seperti yang disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Boediono dalam pembukaan Indonesia Summit Economist Confrence, dia yakin potensi investasi masih sangat banyak dan membuka kesempatan bagi masuknya pemodal lebih besar lagi.(msb)