JAKARTA--Kementerian Pertanian membutuhkan dana maksimal Rp3 triliun untuk merevitalisasi komoditi karet melalui gerakan nasional karet.
Dirjen Perkebuna Kementrian Pertanian Gamal Nasir mengatakan usulan tersebut telah disampaikan kepada Presiden.
"Usulannya sudah kami ajukan ke Presiden. Kalau Gernas Kakao butuh Rp3,5 triliun, Gernas Karet tidak jauh-jauh, tetapi tidak sampai Rp3 triliun," ujarnya, Rabu (27/2).
Gamal menambahkan Gernas Karet bakal dilakukan di lahan seluas 350.000 hektare. Adapun luas total perkebunan karet di Indonesia mencapai 3 juta hektare.
Melalui program Gernas, produktivitas perkebunan karet diharapkan bisa meningkat hingga 2 kali lipat. Menurutnya, produktivitas perkebunan karet saat ini berkisar 1 ton per hektare.
Beberapa daerah yang disasar gerakan ini a.l. Sumatera Selatan dan Jambi. Kedua daerah tersebut merupakan kantung produksi komoditi karet.
"Gernas karet akan dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun," imbuhnya.
Sementara itu, program Gernas Kakao yang berakhir tahun depan diklaim berjalan mulus. Gamal menyebut Gernas berhasil mengatrol produktivitas perkebunan dari 400 kilogram per hektare menjadi 700 kilogram--800 kilogram per hektare.