ULSAN, Korea Selatan--Pemerintah mengalokasikan 20 kargo gas alam cair atau sekitar 1,5 MMscfd untuk floating storage and regasification unit (FSRU) Lampung yang dijadwalkan beroperasi pada 2014.
Wakil Ketua Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Kementerian ESDM Yohanes Widjanarko mengatakan alokasi itu menjadi komitmen pemerintah, meskipun alokasi untuk FSRU Lampung belum muncul dalam alokasi gas dalam surat Menteri ESDM ke SKK Migas beberapa waktu lalu.
"FSRU Lampung kan on stream pada 2014, sehingga menjadi kewajiban kami untuk mengalokasikan gasnya," katanya di sela-sela upacara peletakan dasar kapal (keel laying) FSRU Lampung di galangan Hyundai Heavy Industries, Ulsan, Korea Selatan, Rabu (27/2).
Dia mengatakan alokasi gas itu merupakan komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meskipun belum ada surat resmi, dia mengatakan yang penting aspek komersial proyek itu jalan.
"Pemerintah akan carikan pasokannya dari sumber-sumber yang ada, bisa dari Tangguh atau lainnya. Setelah jelas, PGN fullow up ke pemasok hingga tercapai gas sale agreement."
FSRU Lampung akan terkoneksi ke jaringan South Sumatra West Java (SSWJ), sehingga bisa memenuhi kebutuhan gas di Jabar yang masih kekurangan.
Gde Pradnyana, Sekretaris SKK Migas, menambahkan pengalokasian gas oleh Menteri ESDM untuk mendorong proyek FSRU dan industri segera direalisasikan. "Gas sale agreement menjadi terobosan spy realisasikan FSRU," ujarnya. (fsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
