Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERKEBUNAN SAWIT: Dharma Satya Nusantara investasi Rp220 miliar

Muara Wahau, KUTAI TIMUR: PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group membenamkan investasi sekitar Rp220 miliar untuk ekspansi pabrik di Kalimantan Timur, guna mendukung peningkatan produksi minyak kelapa sawit yang tahun ini diproyeksikan mencapai 330.000

Muara Wahau, KUTAI TIMUR: PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group membenamkan investasi sekitar Rp220 miliar untuk ekspansi pabrik di Kalimantan Timur, guna mendukung peningkatan produksi minyak kelapa sawit yang tahun ini diproyeksikan mencapai 330.000 ton.

Pada 2012, volume produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) DSN Group sebesar 250.000 ton, yang sebagian besar dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Executive Director DSN Group T. Arifin C. mengatakan pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) ke-4 dan pabrik pengolahan inti sawit (palm kernel oil/PKO) ini dilakukan untuk menampung jumlah tandan buah segar (TBS) yang semakin bertambah.

“Kebun yang tadinya tanaman belum menghasilkan sekarang sudah masuk ke tanaman menghasilkan. Jadi kami investasi pabrik,  seiring dengan tanaman yang menghasilkan, kalau tidak nanti sia-sia,” kata Arifin, disela-sela kegiatan Media Visit di area perkebunan DSN Group, Senin (25/2/2013) malam.

Dia menuturkan besaran investasi untuk PKS ke-4 sekitar Rp160 miliar-Rp170 miliar dan PKO sekitar Rp40 miliar-Rp50 miliar, PKS ke-4 berkapasitas 60 ton/jam dan PKO berkapasitas 200 ton/hari tersebut akan diresmikan Bupati Kutai Timur Isran Noor pada hari ini (Selasa, 26/2/2013).

“Di pabrik yang baru ini ada fasilitas pengolahan limbah sehingga limbah dapat kami pergunakan lagi untuk pemupukan. Ini sesuai komitmen kami menjalankan usaha secara berkelanjutan dan berkesinambungan menjaga lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Ekspansi pabrik (PKS) DSN Group rencananya kembali berlanjut pada tahun ini di Kaltim. Bila tidak ada aral melintang, pabrik anyar tersebut akan beroperasi pada kuartal I atau awal kuartal II/2013.

DSN Group untuk pertama kali membangun PKS pada 2002 berkapasitas 45 ton/jam dan ditingkatkan menjadi 90 ton/jam pada 2006. Pada 2011, DSN Group kembali membangun dan mengoperasikan sendiri PKS ke-2 berkapasitas 60 ton/jam. Ekspansi pabrik dilanjutkan dengan pembangunan PKS ke-3 dengan kapasitas 60 ton/jam. Adapun pembangunan PKS ke-4 dan PKO dimulai pada Desember 2012.

Alhasil, total kapasitas pabrik DSN Group di wilayah Muara Wahau sebesar 270 ton/jam PKS dan 200 ton/hari PKO. Saat ini DSN Group wilayah Muara Wahau memiliki total luasan Hak Guna Usaha (HGU) sebesar 50.231 hektar (ha) dan Ijin Lokasi (include Panitia B) 10.000 ha. Pada Desember 2012, sudah tertanam seluas 43.610 ha, yang 36.793 ha di antaranya adalah tanaman menghasilkan (TM).

DSN Group setidaknya memiliki lima anak perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional perkebunan dan pabrik di wilayah Muara Wahau yakni PT Swakarsa Sinarsentosa (SWA), PT Dharma Agrotama Nusantara (DAN), PT Dharma Intisawit Nugraha (DIN), PT Dewata Sawit Nusantara (DWT), dan PT Karya Prima Agro Sejahtera (KPS).

Arifin menjelaskan pada tahun ini produksi CPO DSN Group diproyeksikan meningkat dari 250.000 ton (2012) menjadi 330.000 ton, sejalan dengan dioperasikannya PKS ke-4 di Muara Wahau dan PKS ke-5 di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) berkapasitas 60 ton TBS/jam. PKS Lamandau mengolah kelapa sawit dari perkebunan di sekitarnya. Kegiatan operasional perkebunan dan pabrik ini dijalankan anak usaha DSN, yaitu PT Pilar Wanarpersada, yang mengantongi HGU seluas 15.153 ha dan sekitar 8.069 ha di antaranya sudah tertanam.

“Peningkatan produksi sepanjang tahun diperkirakan sekitar 25%-30% dan sebagian besar produksi untuk domestik,” tukas Arifin.

Sebanyak 95% CPO produksi DSN Group ditujukan untuk pasar dalam negeri, hanya 5% sisanya diekspor ke Malaysia. Dia menegaskan perusahaan belum berniat memperbesar pasar ekspor. Ini karena kebutuhan di dalam negeri masih sangat besar untuk industri hilir dan sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi di sektor ini. Sejumlah perusahaan besar yang menjadi pelanggan DSN Group yakni Wilmar, Sinar Mas dan Musim Mas.

“Maka ketika pemerintah menerapkan pajak ekspor, kami cenderung menyatakan itu kebijakan yang sah saja,” tukasnya.

Disinggung mengenai investasi di industri hilir sawit, Arifin mengungkapkan saat ini pihaknya belum berencana masuk ke arah sana. Industri hilir, tegas Arifin, membutuhkan kapasitas produksi (skala) yang besar dan padat modal.

“Pabrik bermain di level 1juta ton/tahun, bahkan pabrik besar itu 5 juta ton/tahun. Sampai saat ini kami belum lari ke arah sana,” tegasnya.

Terkait ekspansi lahan kosong, Arifin menegaskan setiap ada kesempatan dan bila dinilai layak, perusahaan tentu akan mengambil peluang tersebut. Namun, sejauh ini dirinya  mengakui belum ada lahan di depan mata yang akan diakuisisi (diambil). Saat ini DSN Group masih  memiliki cadangan lahan (landbank) 180.000 hektar.

Setiap tahun, DSN Group menanami sekitar 1.500 ha-2.000 ha lahan baru. Hingga saat ini DSN Group sudah melakukan penanaman di area seluas 60.000 ha di Kaltim dan Kalteng. Total tenaga kerja DSN Group di lini usaha perkebunan sawit ini mencapai 13.000 orang. Perusahaan ini juga membangun kebun kemitraan (plasma) bekerjasama dengan koperasi yang ada di desa sekitarnya.

Pemberdayaan masyarakat

Arifin menegaskan kunci keberhasilan perkebunan sawit terletak pada kepedulian [kegiatan] sosial dengan masyarakat. Selain pembangunan kebun kemitraan, jelas Arifin, DSN Group juga turut serta mengembangkan dan memberdayakan masyarakat di sekitar daerah operasional perusahaan. Beberapa bidang kegiatan yang dijalankan dalam program CSR yakni pendidikan (beasiswa, taman bacaan), ekonomi, sosial budaya serta pemukiman dan lingkungan hidup.

“Saya sangat berkeyakinan kunci keberhasilan kebun itu terletak pada aktivitas sosial ke masyarakat. Untuk program CSR, kami memberdayakan  masyarakat agar mereka mampu dan menjadi mitra (kontraktor) perusahaan. Kontrak yang dilakukan DSN dengan kontraktor nilainya saat ini Rp218 miliar,” pungkas Arifin.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Siti munawaroh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper