Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CUKAI MINUMAN KARBONASI Tekan Omzet Produsen30%

JAKARTA—Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) memekirakan akan terjadi penurunan permintaan 30% minuman karbonasi berpemanis, jika Badan Kebijakan Fiskal  jadi menerapkan cukai sehingga menaikkan harga minuman tersebut sebesar 20%.

JAKARTA—Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) memekirakan akan terjadi penurunan permintaan 30% minuman karbonasi berpemanis, jika Badan Kebijakan Fiskal  jadi menerapkan cukai sehingga menaikkan harga minuman tersebut sebesar 20%.


Sekretaris Jenderal Asrim Suroso Natakusuma mengatakan mengingat saat ini elastisas minuman karbonasi diperkirakan mencapai lebih dari 1,5, sehingga kenaikan 20% dari harga akan menekan penjualan hingga mencapai 30%.

 “Kalau 5 tahun lalu elastisitasnya 1,19, maka sekarang di atas 1,5%. Jadi lebih sensitif [dampak kenaikan harga pada penjualan minuman karbonasi],” kata Suroso saat dijumpai hari ini, Kamis (24/1/2013).

 Makin sensitifnya kenaikan harga terhadap penjualan, ujarnya, mengingat saat ini makin banyaknya pilihan akan minuman ringan di pasaran.

 Sekarang ini begitu banyak pilihan minuman ringan, bahkan kopi siap minum juga bisa diperoleh dengan berbagai merek di dalam negeri.

“Pilihan tambah banyak. Jadi semakin sensitif. Begitu naik, maka permintaan turun banyak. Orang lebih banyak pilihan lain,” kata Suroso.

Dampak penurunan penjualan atau permintaan, tambahnya, tidak hanya dirasakan oleh kalangan produsen. Melainkan para pengecernya yang kebanyakan merupakan pengusaha kecil dan menengah.

Seperti diketahui saat ada pertemuan Badan Kebijakan Fiskal pada Desember 2012 dengan DPR, dikemukakan wacana untuk mengenakan cukai pada minuman karbonasi berpemanis. Alternatif besaran cukainya sebesar Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 3.000, Rp. 4000, dan Rp 5.000 per liter.

Saat ini minuman karbonasi berpemanis umumnya dijual di pasar dalam negeri dengan harga Rp 10.000 per liternya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper