Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK AIR MINUM: Jawa, Bali & Nusa Tenggara butuh Rp2,3 triliun

JAKARTA-Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono mengungkapkan investasi untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berupa penambahan jumlah sambungan baru di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara membutuhkan biaya mencapai Rp2,3 triliun. Investasi tersebut

JAKARTA-Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono mengungkapkan investasi untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berupa penambahan jumlah sambungan baru di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara membutuhkan biaya mencapai Rp2,3 triliun. Investasi tersebut digunakan untuk membuat 385.709 sambungan baru.Terdapat 17 Kota/Kabupaten yang akan melakukan pengembangan SPAM dan akan dibantu oleh pinjaman perbankan. Beberapa yang terbesar yaitu Kota Denpasar Provinsi Bali yaitu pembuatan pipa distribusi Intalasi Pengelolahan Air Minum (IPA) Petanu sepanjang 14 km dengan total investasi Rp465 miliar dengan pinjaman perbankan Rp 32 miliar.Selain itu, juga terdapat pembangunan sumur bor, unit distribusi dan penambahan 120.000 sambungan rumah (SR) di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat dengan total investasi Rp 177 miliar dan pinjaman perbankan 45 miliar.“Alternatif melalui sumber perbankan ini akan kita dorong terus kedepannya. Karena kalau hanya mengandalkan APBN pusat saja tidak akan cukup untuk mencapai sasaran target MDGs 2015,” kata Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono dalam siaran pers (20/12).Selain melalui perbankan, terdapat alternatif sumber pembiayaan lain yaitu melalui dana hibah. Total dana hibah untuk wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp417 miliar berasal dari AUSAID maupun USAID. Dengan dana hibah ini diperkirakan akan terwujud sebanyak 161.000 sambungan baru akan terpasang. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper