Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RADAR SOETA MATI: Penyebab Insiden Diinvestigasi

JAKARTA-- PT Angkasa Pura II melakukan investigasi untuk menelusuri penyebab insiden matinya radar pengatur penerbangan di Bandara Soeakrno-Hatta (Soeta), meski lalu lintas penerbangan sudah berjalan normal kembali.”Alhamdulillah, setelah pulih

JAKARTA-- PT Angkasa Pura II melakukan investigasi untuk menelusuri penyebab insiden matinya radar pengatur penerbangan di Bandara Soeakrno-Hatta (Soeta), meski lalu lintas penerbangan sudah berjalan normal kembali.”Alhamdulillah, setelah pulih kembali pada Minggu malam, sistem pada JAATS tidak lagi mengalami gangguan. Jadi, tidak ada lagi pergeseran jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Semua telah kembali normal seperti sedia kala sejak penerbangan penerbangan pertama hari ini,” jelas Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero) Trisno Heryadi, Senin (17/12).Trisno menjelaskan  sistem back-up pada sistem pemanduan otomatis lalu lintas udara JAATS (Jakarta Automated Air Traffic System) di Bandara Soeta  yang  terjadi pada Minggu, (16/12)  telah berfungsi kembali. Dengan demikian sejak pukul 19.15 WIB Minggu malam hingga saat ini, seluruh kegiatan operasional bandara telah normal kembali.

Meski sudah berjalan normal, lanjut Trisno, hingga kini manajemen Angkasa Pura II masih melakukan investigasi untuk menelusuri penyebab insiden matinya radar serta terus melakukan penyempurnaan agar pelayanan tidak terganggu kembali.

"Sehubungan dengan ketidaknyamanan yang terjadi akibat gangguan yang terjadi, manajemen Angkasa Pura II meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa dan mitra kerja atas pengertian  dan kerjasama yang telah diberikan,"  tuturnya..

Dia menjelaskan sistem pemanduan lalu lintas udara otomatis JAATS terganggu akibat kerusakan. Hal tersebut diakibatkan adanya kerusakan yang terjadi pada perangkat UPS yang mendukung pasokan energi listrik keperangkat komputer pendukung kerja pemanduan pesawat pada Minggu pukul 16.55 WIB.

Insiden tersebut mengakibatkan sistem tidak dapat bekerja selama 15 menit. Dengan alasan keselamatan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, petugas menara kontrol memutuskan untuk membatasi jumlah pendaratan dan lepas landas di Bandara Soeta, serta melakukan pola pemanduan pesawat secara prosedural (non-radar). (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper