Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAJAK: Hingga 7 November, Penerimaan Rp671,58 triliun, naik 17,35%

JAKARTA--Direktorat Jenderal Pajak mencatat pertumbuhan penerimaan pajak sampai 7 November 2012 mencapai Rp671,58 triliun [bukan Rp671,58 miliar, 13/11/2012] atau meningkat 17,35% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp572,28

JAKARTA--Direktorat Jenderal Pajak mencatat pertumbuhan penerimaan pajak sampai 7 November 2012 mencapai Rp671,58 triliun [bukan Rp671,58 miliar, 13/11/2012] atau meningkat 17,35% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp572,28 triliun.

Kepala Seksi Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Chandra Budi mengatakan pencapaian ini cukup bagus mengingat presentase pertumbuhan alami penerimaan pajak hanya 11%.

“Pertumbuhan kami sudah lebih dari 6,35% [Selisih antara realisasi pertumbuhan dengan pertumbuhan alami]. Sudah cukup bagus,” kata Chandra kepada Bisnis, Senin (12/11).

Chandra berharap masyarakat tidak hanya menilai dari sisi realisasi saja, tetapi juga pertumbuhan  setiap tahun.

Saat ini, lanjutnya, Ditjen Pajak akan terus berupaya memaksimalkan penerimaan pajak agar besaran pertumbuhan dapat mencapai 20%. Namun, pihaknya tidak bisa  memastikan apakah target realisasi dapat terpenuhi.

Chandra mengungkapkan program dari Ditjen Pajak untuk mencapai target adalah dengan penerapan ekstensifikasi dan intensifikasi. Penerimaan pajak pada akhir tahun diprediksi akan meningkat tajam, karena adanya pencairan dana proyek pemerintah pusat dan daerah.

“Akhir tahun merupakan waktu atau termin pembayaran proyek sehingga ini bisa menaikkan penerimaan PPN [Pajak Pertambahan Nilai] dan PPh [Pajak Penghasilan] Pasal 23. Kami akan berupaya mengawasi pencairan ini karena mempunyai potensi penerimaan yang cukup besar. Selain menggali semua potensi pajak yang ada,” ujarnya.

Dia menambahkan penerimaan pajak pada November-Desember bisa naik 2-3 kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. “Bila pada bulan lalu penerimaan mencapai Rp70 triliun, pada November-Desember kemungkinan akan mencapai Rp220 triliun,” tuturnya.(msb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Rio Sandy P.

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper