KLATEN: PT Cargill Indonesia menilai jagung berpeluang menjadi komoditas yang menguntungkan bagi petani yang saat ini masih menggantungkan hidupnya dari tanaman padi.Di Indonesia, petani selama ini menjadikan jagung sebagai tanaman sela di antara musim tanam padi, sehingga praktis tanaman palawija itu hanya di panen satu kali dalam setahun.Tanaman palawija yang dikenal hanya membutuhkan sedikit air itu cocok dikembangkan pada musim kering. Namun, jagung biasanya hanya dijadikan sebagai bahan baku utama pakan ternak, sehingga harganya relatif rendah di pasar.Rachmat Hidayat, Corporate Affairs Director PT Cargill Indonesia, mengatakan harga jagung di Tanah Air bisa ditingkatkan jika petani mengerti pengetahuan mulai dari produksi sampai dengan penanganan pascaproduksi.Industri, ujarnya, mempersyaratkan sejumlah spesifikasi. Hal itu tidak dikenal dalam sistem pertanian yang secara umum berlaku di Indonesia saat ini. Spesifikasi itu di antaranya kadar air maksimal, tingkat kebersihan, dan tingkat kerusakan."Sekarang [produksi jagung petani] yang bisa diserap industri masih terbatas di antaranya karena kualitasnya belum memenuhi yang dipersyaratkan," ujarnya di sela-sela kunjungan ke gudang jagung di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/10).Cargill merupakan salah satu perusahaan yang mengolah jagung menjadi bahan pakan ternak. Perusahaan itu bersama dengan Aqua Group, Lion Superindo, dan Sari Husada berupaya merangkul petani di Klaten, Jateng agar memanfaatkan sistem pertanian yang ramah lingkungan atau disebut sistem Lestari.Kehadiran perusahaan seperti Cargill dan Aqua Group diharapkan meningkatkan harga hasil panen petani, sehingga derajat hidup masyarakat meningkat.Aris Budi Prasetyo, Manager Community Economic Center di Klaten, Jawa Tengah, mengatakan 1 kilogram jagung di pasar hanya dihargai Rp2.800, sedangkan pola kemitraan dengan Cargill menghargai Rp3.100 per kg.Dia menjelaskan CEC berupaya membantu petani agar mampu memenuhi standar yang ditetapkan industri, sehingga pendapatannya meningkat. Pola pendampingannya mulai dari bantuan modal sampai dengan proses pascapanen."Pada saat ini baru 24 ton dari 40 ton produksi jagung di daerah kami yang diserap Cargill. Kami berharap produksi yang dapat diserap itu meningkat, tentu saja kami berupaya meningkatkan jagung yang sesuai dengan mutu yang diinginkan," katanya.Dia menjelaskan petani mulai diperkenalkan dengan teknik pengeringan di gudang guna menghindari penurunan kualitas karena kandungan air yang masih tinggi pada saat musim penghujan.Setelah pendirian Koperasi LPA Plusur Lestari, ujarnya, seluruh kegiatan pemberdayaan itu akan diarahkan ke lembaga kerakyatan tersebut.Koperasi itu mengikat kesepakatan dengan Cargill Indonesia memasok jagung pipil kering kualitas tertentu sejumlah 400 ton per tahun. (Bsi)
PABRIK PAKAN CARGILL: Jagung Berpotensi jadi Komoditas Andalan
KLATEN: PT Cargill Indonesia menilai jagung berpeluang menjadi komoditas yang menguntungkan bagi petani yang saat ini masih menggantungkan hidupnya dari tanaman padi.Di Indonesia, petani selama ini menjadikan jagung sebagai tanaman sela di antara musim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Sofi’I
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

31 menit yang lalu
Pemerintahan Prabowo Tarik Utang Baru Rp304 Triliun per April 2025

2 hari yang lalu
Tips Meningkatkan Nilai Jual Mobil Bekas
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
