JAKARTA--Pemerintah khawatir penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp341,1 triliun akan terganggu akibat tren penurunan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia.Direktur PNBP Kementerian Keuangan Askolani mengatakan koreksi harga komoditas di pasar internasional dapat berpengaruh terhadap PNBP. Namun, selain terkait harga komoditas, PNBP juga dipengaruhi oleh volume ekspor dan nilai tukar."Bisa [ganggu PNBP]. Kalau harga batu bara misalnya patokan kita 10, tetapi kenyataannya cuma 5, ya berpengaruh, tapi kan harus dilihat di ujung tahun," kata Askolani di kantor Kemenkeu, Rabu (12/09).Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi PNBP pada semester I/2012 mencapai Rp135,8 triliun atau 39,8% dari target APBN-P 2012 Rp341,1 triliun. PNBP terbesar berasal dari sumber daya alam migas Rp68,7 triliun, SDA nonmigas Rp11,3 triliun, bagian laba BUMN Rp14,5 triliun, PNBP lainnya Rp34,8 triliun, dan pendapatan Badan Layanan Umum Rp6,5 triliun.Kemenkeu memproyeksikan realisasi PNBP pada semester II/2012 dapat mencapai Rp208,8 triliun, sehingga PNBP sepanjang 2012 mencapai Rp344,6 triliun atau 101,0% dari target APBN-P 2012.Prognosis PNBP 2012 ini didorong oleh kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP), melemahnya nilai tukar, dan peningkatan produksi panas bumi.Seperti diberitakan Bisnis, Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan harga batu bara terus menurun, mulai dari US$126 per ton menjadi kisaran US$80 per ton."Penurunan tersebut sebenarnya fluktuasi biasa, turun, terus nanti naik. Hal yang biasa, persis harga minyak," ujarnya.Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas, memproyeksikan ekspor komoditas seperti batu bara dan CPO akan meningkat jelang akhir tahun."Akhir tahun kan ada musim dingin, kebutuhan batu bara akan meningkat. Ini bisa mengatrol harga lagi nanti," ujarnya. (faa)
PENERIMAAN NEGARA: Harga komoditas anjlok, Target PNBP terancam tak tercapai
JAKARTA--Pemerintah khawatir penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp341,1 triliun akan terganggu akibat tren penurunan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia.Direktur PNBP Kementerian Keuangan Askolani mengatakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 jam yang lalu