PANGKALPINANG: Maskapai Sriwijaya Air berkomitmen menyerap penerbang lulusan PT National Air Crew Management Flying School yang berbasis di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bangka Belitung.Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan pasokan penerbang dari PT National Air Crew Management (NAM) Flying School akan memperkuat jumlah tenaga pilot maskapainya."Dengan adanya pasokan pilot dari NAM Flying School, kebutuhan pilot untuk Sriwijaya Air akan lebih mudah dipenuhi," katanya dalam dalam Peresmian Gedung dan Wisuda Penerbang NAM Flying School di Pangkalpinang Jumat (7/9).Dia menjelaskan pihaknya berencana menambah banyak pesawat baru yang tentunya harus dibarengi dengan penambahan SDM pilot.Sejak awal tahun ini, Chandra menambahkan pihaknya telah mengoperasikan Boeing 737-800NG untuk melayni sejumlah rute penerbangan domestik dan internasional.
Dia melanjutkan pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Boeing guna mendatangkan banyak pesawat B737-800NG. Selain itu, imbuhnya, Sriwijaya juga menandatangani pemesanan 20 unit Embraer 195 dan 175.Saat ini, Sriwijaya memiliki 29 unit pesawat yang menerbangi 36 rute domestik dan regional.Kepala Sekolah NAM Flying School Sunaryo Yosopratomo menambahkan semua lulusan sekolahnya akan berkarier di Sriwijaya Air dengan tahap awal sebagai first officer."Untuk Batch [angkatan] selanjutnya, kami programkan sebagai kader kru Sriwijaya Air," tegasnya.Tercatat ada 49 siswa penerbang yang tengah mengikuti pendidikan angkatan ketiga dan keempat.Sementara itu, Menhub E.E. Mangindaan secara simbolis mewisuda sebanyak 36 penerbang lulusan sekolah NAM Flying School.
Ke-36 penerbang itu merupakan lulusan Batch I dan II dengan 31 di antaranya telah bergabung dengan maskapai Sriwijaya Air sedangkan lima sisanya telah selesai mengikuti pendidikan instruktur terbang di NAM Flying School.Menhub mengatakan pihaknya bangga dengan keberhasilan NAM Flying School di Bangka, Provinsi Bangka Belitung yang meluluskan penerbang.
"Kebutuhan pilot di dunia sangat besar dan saya cukup bangga karena NAM bisa mendidik SDM dari negeri sendiri," katanya.Menurutnya, pihaknya sangat mengapresiasi langkah NAM Flying School yang tetap merekrut putra daerah sebagai siswa di sekolahnya.
Menhub juga mengharapkan NAM terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas sekolah penerbang guna memacu lulusan penerbang.Sampai saat ini, lanjutnya, dunia membutuhkan banyak penerbang untuk memenuhi kebutuhan maskapai menerbangkan pesawatnya. Indonesia sendiri membutuhkan di atas 500 pilot baru per tahun sedangkan sekolah penerbangan hanya bisa memenuhi sekitar 300 pilot per tahun.NAM Flying School merupakan anak usaha Sriwijaya Air memiliki delapan unit pesawat latih jenis Piper Warrior, simulator frasca, dormitory, CBT room, briefing room, Apron dan shelter yang bisa menampung 12 unit pesawat.NAM juga memiliki gedung yang dilengkapi fasilitas mess crew, ruang belajar, perpustakaan dan fasilitas olah raga seperti kolam renang.(api)