JAKARTA : Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai pasar ekspor minyak kelapa sawit akan makin ekspansif apabila komoditas ini masuk daftar produk ramah lingkungan yang preferensi tarif bea masuknya dipatok maksimal 5% di negara-negara Asia Pasifik.Ketua Gapki Fadhil Hasan mengatakan usulan untuk memasukkan CPO dalam daftar produk ramah lingkungan Asia-Pasifik Economic Cooperation (APEC) merupakan usulan yang bagus. Apalagi CPO merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia."Ekspor bisa meningkat kalau itu diterapkan. Daya saing CPO jadi makin baik karena tarif pajak ekspor makin rendah dan potensi pasar makin besar," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/9/2012).Menurut Fadil, seiring penerapan skema Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), CPO Indonesia layak dikategorikan sebagai produk ramah lingkungan. Pasalnya, dalam implementasi ISPO perusahaan kelapa sawit di Indonesia diwajibkan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam produksinya.Sementara itu, terkait isu emisi gas rumah kaca yang sempat membuat CPO Indonesia diboikot Amerika Serikat karena dinilai tidak memenuhi standar yang ditentukan, Fadil menilai hal tersebut masih bisa diperdebatkan dan butuh penelitian ilmiah lebih lanjut."Itu sifatnya bisa diperdebatkan dan butuh penelitian ilmiah lebih lanjut. Kalau perusahaan-perusahaan Indonesia menerapkan ISPO, CPO bisa dikategorikan sebagai green product," ujarnya. (ra)
KELAPA SAWIT: Kinerja ekspor potensial ekspansif
JAKARTA : Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai pasar ekspor minyak kelapa sawit akan makin ekspansif apabila komoditas ini masuk daftar produk ramah lingkungan yang preferensi tarif bea masuknya dipatok maksimal 5% di negara-negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium