JAKARTA : Pemerintah optimistis penurunan peringkat daya saing Indonesia sebagaimana yang dilansir World Economic Forum tidak akan mengganggu arus investasi ke dalam negeri yang diproyeksi akan tetap tumbuh positif.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan penurunan peringkat daya saing Indonesia dari posisi ke-44 dari 139 negara pada 2010-2011 dan posisi ke-46 dari 142 negara pada 2011-2012 menjadi peringkat ke-50 dari 144 negara pada 2012-2013 tidak perlu dikhawatirkan.Pasalnya, peringkat tersebut dihasilkan dari penilaian relatif antara satu dengan negara-negara lain."Kita tidak perlu terlalu khawatir dengan rating kalau seandainya sifatnya membandingkan satu negara dengan negara lain," ujarnya di gedung DPR, Kamis (6/9/2012).Rating tersebut, kata Agus, berbeda dengan survei lembaga pemeringkat utang internasional yang melakukan penilaian secara objektif terhadap suatu negara tanpa membandingkannya dengan negara lain.Survei yang dilakukan Moody's, Fitch Rating, dan OECD disebut Menkeu lebih menggambarkan kondisi Indonesia yang sesungguhnya.Misalnya seperti Moody's, Fitch, OECD, ketika dia menilai Indonesia, yang dinilai itu Indonesianya. Apakah Indonesia itu bisa dinaikkan ratingnya, ataukah tidak.
Saat rating Eropa diturunkan, Spanyol diturunkan, Indonesia bisa dinaikkan jadi investment grade."itu mencerminkan kondisi Indonesia yang sesungguhnya," tuturnya.Kendati demikian, Agus mengakui penurunan rating harus memotivasi Indonesia untuk meningkatkan daya saing, namun tidak membuat posisi Indonesia menjadi kurang kompetitif di mata investor global.Bahkan Menkeu optimistis, investasi Indonesia akan terus meningkat, ditandai dengan realisasi investasi langsung di Tanah Air pada semester I/2012 yang tumbuh 28,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu."Investasi Indonesia akan terus meningkat dan ditandai dengan 2012 semester I year on year bisa tumbuh 28%. Kalau kita lihat di pipeplan, nanti semester II juga akan meningkat," kata Agus. (ra)