JAKARTA: Laju inflasi Agustus 2012 diproyeksi menjadi puncak inflasi tahun ini. yakni berada pada kisaran 0,7%-0,91% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month).
Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto menuturkan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Agustus mendorong kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan Lebaran. Akibatnya tingkat inflasi bulanan yang terbentuk berada pada kisaran 0,7%.
"Inflasi Agustus berkisar 0,7% karena kontributor barang-barang yang terkait dengan kebutuhan lebaran Idul Fitri seperti sembako," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (02/9/2012).
Selain kelompok sembako, kata Ryan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), transportasi, dan telekomunikasi turut mendorong inflasi pada Agustus 2012.
"Agustus akan jadi puncak inflasi, lalu di bulan-bulan berikutnya akan cenderung melandai," ungkapnya.
Menurut Ryan, setelah melandai paska Agustus, inflasi akan kembali melonjak pada Desember 2012 seiring perayaan Natal dan tahun baru. Sementara itu, kontribusi inflasi Desember terhadap inflasi tahunan, diproyeksi Ryan sama seperti inflasi Agustus.
Adapun proyeksi inflasi sampai dengan akhir tahun, lanjutnya, akan berada pada kisaran 4,7%--4,9%. Sehingga BI rate diperkirakan akan bertahan di 5,75% hingga akhir tahun.(msb)