JAKARTA: Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan yang diawali pengambilan sumpah sembilan anggota Dewan Komisioner OJK menandakan pemerintah semakin serius dalam meningkatkan koordinasi di sektor finansial.
Jon D. Lindborg, Country Director ADB di Indonesia, menilai terbentuknya OJK merupakan langkah besar dalam sektor finansial di Indonesia. Saat pasar finansial dunia tengah berturbulensi seiring krisis Eropa, terbentuknya OJK merupakan sinyal bahwa Indonesia bersiap diri.
"Ini langkah yang besar ke depan, tidak bisa dipungkiri bahwa akan mendapatkan banyak tantangan. Tapi ini berita yang baik bagi Indonesia bahwa sebuah lembaga baru dibentuk mengatur sektor perbankan dan pasar modal," ujarnya kepada Bisnis seusai pelantikan anggota Dekom OJK di Mahkamah Agung, Jumat (20/7/2012).
Terbentuknya OJK, kata Lindborg, merupakan upaya yang sangat baik bagi Indonesia dalam meningkatkan koordinasi di sektor finansial, selain crisis management protocol (CMP) yang lebih dulu dibentuk. Pasalnya, akibat interkoneksi global tidak ada negara yang imun terhadap turbulensi pasar keuangan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengaku bersyukur anggota Dekom OJK dapat diambil sumpah tepat waktu sesuai amanat Undang-undang. Dalam waktu dekat, kata Agus, Dekom OJK akan membentuk sekretariat dan mempersiapkan transisi dan peleburan Bappepam-LK ke dalam OJK pada 1 Januari 2013."Kalau sekarang sudah ada anggota dewan komisionernya, tentu tantangan utamanya adalah membangun intitusi. Namun, institusi itu bukan hanya secara fisik saja, tetapi disertai dengan seluruh kapasitasnya dan tetap menjaga stabilitas keuangannya," ungkapnya.
Selain itu, kata Agus, tantangan utama Dekom OJK adalah gejolak ekonomi dunia yang sedang dalam kondisi yang tidak bagus dan berisiko berdampak ke sektor perbankan di Indonesia.
Agus menuturkan, untuk sementara waktu, posisi Ketua Bappepam-LK dan Dirjen Pengelolan Utang akan diisi oleh Ngalim Sawega dan Robert Pakpahan. Keduanya merupakan pejabat senior di Kementerian Keuangan. "Tentu nanti posisi definitifnya akan dibahas dan diputus presiden," katanya.
Anny Ratnawati, Wakil Menteri Keuangan sekaligus anggota ex-officio Dekom OJK dari sisi pemerintah, menuturkan tugas OJK sangat luas yang a.l. mencakup antisipasi situasi dunia yang penuh tantangan.
"OJK kan sistem stabilitas keuangan jadi harus diyakini sistem keuangan kita harus stabil, sehingga kita bisa melakukan pertumbuhan ekonomi dan mendorong sektor riil," ujarnya.(msb)