JAKARTA: Vivi Alatas, Senior Ekonom Bank Dunia mengatakan tidak ada jaminan pertumbuhan kelas menengah akan bermanfaat bagi perkembangan Indonesia.
Dia menyoroti pertumbuhan yang pesat dan terkonsentrasi secara terbatas pada kelas menengah lapisan atas bisa mempunyai dampak negatif.
"Karena akan terjadi pelestarian peluang dan akses bagi golongan elit," ujarnya dalam Seminar Sosialiasi Survei Neraca Rumah Tangga 2011, Kamis (19/7).
Selain itu, paparnya, kelas menengah yang berhasil cenderung memisahkan diri dengan mengandalkan layanan pribadi. Ini terlihat pada fenomena semakin banyak yang mengonsumsi air minum botolan dan tidak mengunakan air minum publik. Selain itu mereka cenderung tinggal di kawasan yang berpagar.
"Akibatnya kelas menengah lapisan atas tidak lagi mengandalkan layanan publik sehingga kualitasnya akan berkurang," ujarnya.
Menurut dia, pertumbuhan kelas menengah dapat bermanfaat bagi Indonesia bila kepentingan ekonomi dan prioritas politiknya dapat sejalan dengan tata kelola pemerintahaan yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih baik, penguatan kelembagaan dan pendalaman demokrasi.(mmh)