JAKARTA: Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan untuk bidang perdagangan bebas terus didorong untuk menaikkan akses produk serta mendongkrak iklim investasi kedua negara.
Ansari Bukhari, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian mengatakan negosiasi dengan Korea Selatan terus dipacu untuk membahas akses pasar bagi produk industri nasional. “Negosiator Indonesia diinginkan untuk fokus pada kepentingan nasional,” katanya seusai mewakili Menteri Perindustrian MS Hidayat membuka Jakcraft 2012, Selasa (17/7/2012).
Kerja sama bilateral ini diharapkan mampu mendongkrak volume perdagangan hingga 15% dari US$29 miliar pada 2011. Rencana itu ditandai dengan pembahasan formal antarkedua pihak di Jakarta. “Ini masih tahap awal dan akan terus dibahas.”
Kerja sama ini, lanjutnya, akan difokuskan untuk membuka akses pasar. Selanjutnya, berkembang menjadi kerja sama di bidang alih teknologi dengan menarik investasi.
Kementerian Perindustrian mencatat arus investasi Korea Selatan di Indonesia terbanyak ada pada sektor industri aneka. Seperti halnya alas kaki serta tekstil dan produk tekstil. “Selain itu, saat ini Korea Selatan membidik industri baja dan petrokimia nasional.”
Pada konsep kerja sama ini, jelasnya, Indonesia berusaha mengikat Korea Selatan untuk berivestasi dan membuka peluang kerja di dalam negeri. Indonesia akan terus berusaha untuk menjadi basis produksi dari sejumlah komoditas unggulan Korea Selatan. Toh, nantinya hasil produksi bisa dijual ke Korea Selatan.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
