Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURAT BERHARGA NEGARA: Pemerintah Akan Terbitkan SBN Rp42 Triliun

JAKARTA--Pemerintah memproyeksikan penerbitan surat berharga negara (SBN) senilai Rp42 triliun sepanjang semester II/2012 guna menutup defisit APBN-P 2012 yang mencapai Rp190,8 triliun.Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto

JAKARTA--Pemerintah memproyeksikan penerbitan surat berharga negara (SBN) senilai Rp42 triliun sepanjang semester II/2012 guna menutup defisit APBN-P 2012 yang mencapai Rp190,8 triliun.Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menuturkan realiasasi penerbitan SBN dengan strategi front loading sampai semester I/2012 sudah mencapai sekitar 55% dari target penerbitan (bruto) Rp271 triliun.Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Keuangan, sepanjang semester I/2012 pemerintah telah menarik pembiayaan dari penerbitan SBN (neto) sebesar Rp117,6 triliun atau 73,68% dari target APBN-P 2012 Rp159,6 triliun."Strategi pembiayaan pada semester II/2012 tetap memprioritaskan penerbitan SBN berdenominasi rupiah di dalam negeri," ujar Rahmat kepada Bisnis, Rabu (11/7/2012).Selain penerbitan SBN di pasar domestik, pemerintah juga berencana untuk menerbitkan sukuk global dan Samurai bond pada semester II/2012.Untuk menutup defisit APBN-P 2012 yang diperkirakan melebar dari 2,23% menjadi 2,3%-2,4% terhadap PDB, pada semester II/2012 pemerintah berencana mengucurkan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp61,2 triliun dan menarik pinjaman luar negeri (bruto) Rp42,8 triliun.Di samping itu, pemerintah memiliki kewajiban pembiayaan yang harus dibayarkan untuk cicilan pokok utang luar negeri sebesar Rp25,3 triliun, penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement) Rp0,8 triliun, serta dana investasi pemerintah dan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp18,8 triliun.Adapun, total pembiayaan defisit pada semester pertama 2012 sudah mencapai Rp101,6 triliun. Dengan demikian, pembiayaan APBN-P 2012 pada semester II ini diproyeksikan Rp89,1 triliun. (bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper