Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HATTA RAJASA: Kontribusi RI ke IMF, kenapa tidak?

JAKARTA: Kontribusi Indonesia untuk memperkuat permodalan Dana Moneter Internasional melalui nota pembelian obligasi IMF  oleh Bank Indonesia diharapkan dapat membantu mengatasi krisis di Amerika Serikat dan Eropa, serta negara lain yang mengalami

JAKARTA: Kontribusi Indonesia untuk memperkuat permodalan Dana Moneter Internasional melalui nota pembelian obligasi IMF  oleh Bank Indonesia diharapkan dapat membantu mengatasi krisis di Amerika Serikat dan Eropa, serta negara lain yang mengalami kesulitan finansial.Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan sebagai negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, anggota G-20, dan ekonomi terbesar Asean, Indonesia harus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia."Sekarang kondisinya berbeda, kalau kita bisa membantu orang, tidak menguras cadangan devisa kita, mengapa tidak membantu? Ini pandangan saya," ungkapnya usai menutup acara Asean-Latin Business Forum, Selasa (10/07).Menurut Hatta, IMF membutuhkan dana US$430 miliar untuk mengupayakan penyelesaian krisis di kawasan Eropa dan AS. Namun, tambahan modal tersebut hanya bersifat pertahanan lapis kedua (second layer of defence)."[Dana ini] untuk diberikan kepada negara yang benar-benar membutuhkan dan mengalami pukulan. Bayangkan Indonesia itu pernah mengalami dan kita dibantu oleh IMF, walaupun kita merasakan kemudian itu tidak tepat," kata Hatta.Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengaku setuju dengan langkah pemerintah untuk memberikan suntikan modal kepada IMF. Pasalnya, IMF dinilai memiliki peran yang signifikan untuk memulihkan krisis global."Kita musti melihat IMF ini sangat berperan memulihkan ekonomi dunia yang lagi parah ini, untuk keuntungan dunia kita akan berkontribusi memperkuat IMF. Karena kalau Eropa dan AS pulih, baik untuk ekspor kita," ujarnya.Seperti diberitakan Bisnis, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyatakan akan membeli surat berharga IMF sebagai bentuk kontribusi Indonesia untuk memperkuat permodalan IMF.Darmin mengatakan meski membeli obligasi IMF, namun dana tersebut tetap diakui sebagai cadangan devisa Indonesia. “Jadi bukannya kita pinjamkan uang, lalu habis,” kata Darmin.Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo memperkirakan kontribusi pemerintah untuk menyuntik permodaln IMF maksimal sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp9,4 triliun. (faa) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper