BANTUAN IMF: Perlambatan ekonomi global dipicu krisis Eropa dan AS

JAKARTA--Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) mengungkapkan dua faktor risiko yang menimbulkan perlambatan ekonomi global, yakni krisis Eropa dan Amerika Serikat.Managing Director IMF, Christine Lagarde, menuturkan krisis di Amerika Serikat merupakan risiko pertama yang dapat berdampak pada pelambatan ekonomi global.Meski menunjukkan tanda-tanda pemulihan, kata Lagarde, Krisis di Amerika Serikat yang belum tuntas berisiko cukup signifikan terhadap pelemahan ekonomi global. Pasalnya, AS masih harus bergulat dengan pemotongan pajak dan belanja sosial, serta perdebatan di parlemen tekait pemotongan plafon utang."Ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi AS yang proyeksinya di turunkan menjadi 1%-1,4% pada 2013," ungkapnya dalam sambutan Asean-Latin Business Forum, Selasa (10/07).Lagarde menuturkan yang paling mengkhawatirkan adalah krisis di Zona Eropa. Lagarde berharap program penyehatan finansial di Yunani, Portugal, Irlandia, dan Siprus dapat menghasilkan perkembangan yang berarti.Determinasi finansial yang tengah diupayakan, lanjutnya, bertujuan untuk memperkuat modal perbankan tanpa mengandalkan surat utang. Upaya yang disupervisi oleh perbankan Eropa ini diharapkan dapat melahirkan solusi yang berkelanjutan (sustainable) bagi Zona Euro."Pertemuan G20 yang mewakili 85% PDB dunia pun meminta Zona Eropa melakukan upaya perbaikan.Kami di IMF berharap ini bisa berjalan dengan positif," katanya.Meski demikian, Lagarde mengakui akan sulit untuk memperbaiki kondisi krisis di Zona Eropa. Pasalnya, zona Eropa terdiri dari 17 negara dengan latar belakang perekonomian yang berbeda, dengan 17 masalah utang, 17 menteri keuangan dan perdagangan, serta 17 parlemen."Otoritas tersebut bisa saja berbeda pendapat, tapi tetap harus bekerja sama dan berkomunikasi secara konsisten untuk menghasilkan solusi dari krisis utang Eropa. Ini akan menjadi tantangan besar," ungkapnya.Lagarde meyakini bahwa IMF dan lembaga keuangan lainnya memiliki peran kunci untuk memulihkan, mempertahankan, dan mengamankan stabilitas finansial dunia."Lembaga keuangan berusaha dalam ruang yang baik, niat baik, guna membantu masyarakat miskin dan merangkul ekonomi negara-negara anggota," pungkasnya. (api)